Gledeknews, Lombok Timur – Eksekutif Kabupaten Liga Mahasiswa Nasional untuk Demokrasi (LMND) Lombok Timur (Lotim) pertanyakan tanggapan pemerintah kabupaten dan Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Lotim, terkait Manifesto Pendidikan Nasional. Pihaknya sudah menyerahkan pernyataan itu pada bulan Mei 2024 kemarin.
“Kita pertanyakan sejauh mana tanggapan manifesto pendidikan yang sudah kami serahkan pada 30 Mei tahun 2024 lalu,” ungkap Muhammad Hamzani Ketua LMND Lotim, Sabtu (17/09).
Dikatakannya, pihaknya sangat sayangkan ditengah situasi ketimpangan sosial dan politik yang ada di Lotim. Terlebih yang menjadi sorotinya adalah soal pendidikan Manifesto Pendidikan Nasional yang sudah diserahkan ke Legislatif dan Eksekutif Lombok Timur, akan tetapi sampai sekarang belum di respon sama sekali.
Pihkanya sangat berharap kepada DPRD Lombok Timur yang sudah di lantik saat saat ini untuk bisa bersama-sama bahas Manifesto Pendidikan tersebut. Karena ditengah mahalnya biaya pendidikan yang setiap tahunnya terus meningkat, Manifesto Pendidikan merupakan peta jalan untuk menjawab persoalan itu.
“Sebelumya kami sudah berikan, tetapi jangankan untuk kita bahas, untuk di temui saja sangat susah,” cetusnya
Bahkan Eksekutif, Legislatif dan Yudikatif, menurutnya, saat ini hanya sibuk untuk mensukseskan pilkada 2024. “Bagi kami apa yang perlu di sukseskan, tidak ada. Karena para calon Bupati ini belum ada bahan kongkrit maupun solusi untuk Lotim kedepannya, lebih-lebih untuk membedah atau membahas program Paslon Bupati dan Wakil Bupati Lotim,” terangnya.
Ditegaskan Hamzani, pihaknya menantang pihak Pemkab Lotim, termasuk para Paslon Bupati dan wakil Bupati Lotim untuk membahas Manifesto Pendidikan Nasional. “Ini kami anggap sebagai solusi untuk masalah pendidikan di Kabupaten Lombok Timur,” tandasnya.(GL)