GledekNews-Lotim. PT. SUMBAWA BANGKIT SEJAHTERA yang bergerak dalam bidang penanaman sisal (bahan mentah serat) di Kabupaten Sumbawa dengan tujuan menggugah dan membangkitkan semangat masyarakat Sumbawa khususnya para petani lahan kering untuk bangkit kembali dari keterpurukan ekonomi yang salama ini dialami oleh para petani lahan kering akibat dari tidak produktifnya lahan kering mereka dan sebagai wujud nyata kepedulian PT. SBS untuk meningkatkan produktivitas lahan kering para petani di Kabupaten Sumbawa, maka langkah awal yang dilakukan oleh PT. SBS sebagai modal awal untuk terwujudnya para petani lahan kering yang sejahtera yaitu mendorong dan memberikan motivasi, baik moriil maupun materiil supaya semangat keterpurukan psikis dan ekonomi atas keberadaan lahan kering mereka bisa kembali bangkit untuk memberikan manfaat ekonomis yang tinggi atas keberadaan lahan kering mereka.
Kehadiran PT. SBS di Pulau Sumbawa sudah dirasakan manfaatnya oleh masyarakat Kabupaten Sumbawa Besar, khususnya diwilayah Kecamatan Plampang, karena PT. SBS sudah mampu menunjukkan komitmentnya untuk memberdayakan para petani lahan kering sesuai dengan nama perusahaannya yaitu PT. SUMBAWA BANGKIT SEJAHTERA yang bertujuan ingin membangkitkan semangat petani lahan kering untuk bisa bangkit kembali mengolah dan memberikan manfaat ekonomi dari keberadaan lahan kering mereka, sehingga petani bisa menjadi sejahtera. Sebelum kehadiran PT. SBS di Kabupaten Sumbawa Besar tersebut, sebagian besar para petani hanya mengharapkan hujan untuk bisa menanam jagung atau palawija, sedangkan pada musim kemarau semua lahan petani sama sekali tidak mampu memberikan manfaat ekonomi, namun sejak kehadiran PT. SBS tersebut kini para petani sudah mulai bernafas lega dan mempunyai harapan hidup untuk masa depannya, karena lahan kering mereka sudah mampu memberikan nilai ekonomis walau pada musim kemarau karena adanya kemitraan PT. SBS dengan petani untuk menanam sisal (bahan serat) dan hal itu sudah terbukti dan dirasakan hasilnya oleh para petani lahan kering tersebut.
Sebagai wujud nyata dan komitment PT. SBS dalam merajut kemitraan dengan para petani lahan kering tersebut, maka semua kebutuhan dalam bentuk bibit, pupuk dan biaya penanaman dan biaya perawatan pohon sisal tersebut sepenuhnya ditanggung oleh perusahaan dalam bentuk pinjaman dan baru dibayar oleh petani yaitu 3 (tiga) tahun kedepan pada waktu petani melakukan panen pertama dan pada saat ini petani sudah memettik keuntungan dari panen sisal yang dilakukan dengan pola plasma tersebut. Selain dengan pola plasma ternyata PT. SBS juga mempunyai lahan inti seluas 400 hektar yang kesemuanya sudah ditanami sisal dan bahkan hasilnya sudah di ekspor ke luar negeri.
Atas dasar keberhasilan PT. SBS di wilayah plampang tersebut, maka kemudian PT. SBL kembali melebarkan sayapnya untuk melakukan penanaman bibit sisal (bahan serat) di Kabupaten Lombok Timur yang untuk saat ini sudah melakukan penanaman bibit sisal (bahan serat) di areal seluas 150 hektar milik masyarakat yang tersebar di 2 (dua) kecamatan, yaitu kecamatan Pringgabaya dan kecamatan Suela dengan menggunakan pola plasma. Dengan sistem atau pola plasma tersebut, maka nantinya petani yang lebih diuntungkan, karena tanaman sisal (bahan serat) tersebut langsung menjadi milik masyarakat yang kemudian dalam setiap panen langsung dijual kepada PT. SBS dengan harga Rp. 360 ribu per ton.
Dari luas arel lahan yang dimiliki petani tersebut, petani hanya menggunakan lahannya sekitar 60% dan sisanya bisa dimanfaatkan oleh petani untuk menanam sesuai keinginan dan kebiasaan petani itu sendiri, namun walau petani hanya menanam 60 % dari luas lahannya tapi bisa menghasilkan minimal 60 ton daun basah sisal (bahan serat) dalam sekali panen setiap 8 (delapan) bulan dengan harga per 1 (satu) tonnya seharga Rp. 360 ribu, sehingga dalam setiap 8 (delapan) bulan petani sudah jelas mempunyai tabungan minimal sebesar Rp. 60 % yang bisa diharapkan sebagai tabungan untuk biaya pendidikan anak-anak mereka serta untuk kebutuhannya lainnya.
Budi Soesanto, selaku General Manager (GM) PT. SBS menjelaskan secara panjang lebar dan mendetail pada media ini ketika media ini bertandang ke kantornya (26/07/20200) dan pada kesempatan tersebut menyampaikan, bahwa “Bahwa kami dari PT. SBS hadir di Lombok Timur bertujuan untuk memberdayakan para petani lahan kering yang selama ini hanya bertani pada musim penghujan sedangkan pada musim panas lahan mereka seperti lahan terlantar dan tidak bertuan yang dipenuhi dengan rumput ilalang”
Selanjutnya Budi Soesanto juga menyampaikan “supaya lahan-lahan kering dan kritis tersebut tidak sia-sia atau terlantar pada musim kemarau, maka kami dari PT. SBS hadir ditengah-tengah para petani untuk membangun kemitraan dengan pola plasma, dengan tujuan untuk meningkatkan produktivitas lahan kering petani pada musim kemarau atau bisa memperoleh nilai ekonomis untuk jangka menengah dan dapat dinikmati untuk jangka panjang sebagai tabungan para petani dihari tua dan juga bisa dijadikan sebagai tabungan untuk biaya pendidikan anak-anak mereka, dengan mengajak petani untuk menanam sisal (bahan serat) yang hanya bisa ditanam pada lahan kering dan bahkan sama sekali tidak membutuhkan air, sehingga sangat cocok dan tepat kalau ditanam dilahan kering”
Budi Soesanto yang akrab disapa dengan Pak Budi juga menyampaikan, bahwa dengan keberadaan PT SBS ini kita harapkan bisa membangun kemitraan yang baik dan sinergis dengan pemerintah daerah dan para pelaku usaha yang tergabung dalam UMKM, pemerintah kita harapkan bisa mensupport para perajin kain tenun agar keahlian dan keterampilan mereka meningkat, karena bahan baku untuk membuat kain tenun dari serat sutra kita yang siapkan” Ujar Pak Budi.
Tanaman sisal yang saat ini kita tanam dengan sistem plasma bersama petani ini, akan menghasilkan serat yang sangat berkualitas tinggi jika dibandingkan dengan serat-serat lainnya, hal itu dapat dibuktikan betapa sangat kuatnya serat ini yang hanya dengan tiga helai serat seukuran benang jahit mampu mengangkat barang seberat 90 Kg dan sangat sulit diputus dngan tangan: Ungkap Pak Budi dengan penuh semangat.
Selanjutnya Pak Budi juga menyampaikan, kalau PT. SBS dalam waktu yang tidak terlalu lama akan membangun pabrik serat di Desa Gunung Malang diatas areal seluas sekitar 10 hektar dan dari hasil serat tersebut dapat dipergunakan untuk membuat tali, kain dan kebutuhan lainnya dan tentu untuk mengoperasikan pabrik serat tersebut juga akan membutuhkan tenaga-tenaga pengrajin yang terampil untuk menghasilkan produk yang berkualitas dan bisa diterima di pasar dunia. Pungkas Pak Budi. (Red).