GledekNews-Lombok Timur. Puluhan mahasiswa Lombok Timur yang tergabung dalam Himpunan Mahasiswa (HIMMAH) NWDI Cabang Lombok Timur melakukan aksi ke kantor Bupati Lombok Timur, Senin (24|5). Dengan aksi dimulai dari simpang empat BRI Cabang Selong.
Aksi yang dilakukan mahasiswa dalam rangka solidaritas terhadap bangsa palestina yang diserang oleh bangsa zionis Israel. Sehingga meminta komitmen Pemkab Lombok Timur untuk mendukung kemerdekaan bangsa Palestina dan membaikot produk-produk israel.
Sementara dalam aksi tersebut juga mahasiswa menyinggung masalah menjamurnya ritel modern di Lombok Timur dengan mencapai kurang lebih sebanyak 80 unit, sehingga ini tentunya tidak sejalan dengan janji politik Bupati yang akan mengurangi keberadaan ritel modern tersebut.
Tapi dalam kenyataan dilapangan justru malah semakin banyak, begitu juga bukannya dipersulit melainkan justru di semakin dipermudah ijinnya, sehingga ini menandakan kalau Bupati tidak konsisten dengan perkataannya.
“Kami menuntut agar ritel modern di Lombok Timur ditutup saja sebagaimana janji politik Bupati,” teriak orator aksi, Ozin dalam orasinya di depan kantor Bupati Lombok Timur.
“Pokoknya kami akan terus tagih Janji politik Bupati soal ritel modern ini,” tambah orator aksi lainnya Zaini Ansori dalam orasinya seraya meminta kepada Bupati untuk menjadi pemimpin yang amanah dengan konsisten terhadap janji politiknya.
Sementara aksi yang dilakukan mahasiswa HIMMAH NWDI Cabang Lombok Timur tanpa adanya pengamanan dari petugas berseragam Polres Lombok Timur. Untuk mengatur lalu lintas, sehingga ini yang membuat marah massa aksi.
Bahkan salah seorang orator aksi, Abdul Wazid menyuarakan dengan lantang akan menutup akses jalan tempat aksi yang dilakukan, kalau dari Polres Lombok Timur tidak mau mengamankan jalannya aksi yang kami lakukan.
Begitu juga dengan adanya informasi yang diperoleh massa aksi kalau Kapolres Lombok Timur menelpon Tuan Guru untuk meminta kami membubarkan diri, karena menganggu arus lalu lintas.
“Maka pada kesempatan ini kami minta Kapolres Lombok Timur lebih baik mundur dari jabatannya, kalau tidak mampu, masak tuan guru kami ditelpon untuk nyuruh kami bubar aksi,” tegas orator aksi, Abdul Wazid
Sementara aksi yang dilakukan mahasiswa tersebut diterima Asisten I Bidang Pemerintahan Setdakab Lotim, Mahsin dengan didampingi Kasat Pol.PP Lombok Timur, H.Sudirman. Dihadapan mahasiswa dari Asisten I Setdakab Lombok Timur menyampaikan sepakat dengan apa yang menjadi tuntutan mahasiswa mengenai masalah israil.
Termasuk juga membaikot produk-produk Israel yang dijual di Lotim. ” Pemkab Lotim sepakat dengan apa yang menjadi tuntutan mahasiswa dan kita mendukung penuh,” kata Mahsin.
Kemudian kesungguhan Pemkab Lotim tersebut dengan menandatangani surat pernyataan diatas materai 10.000. Setelah itu kemudian mahasiswa membacakan pernyataan sikapnya,lalu bersholawat dan berdoa sebelum membubarkan diri dengan tertib.
Waka Polres Lombok Timur, Kompol Kiki Firmansyah Efendi,Sik saat dikonfirmasi mengatakan kalau tetap ada pengamanan aksi yang dilakukan mahasiswa. “Tetap ada pengamanan aksi yang dilakukan mahasiswa,” katanya singkat. (Jal).