GledekNews-Lotim. Penyebaran Virus Corona di sejumlah Kabupaten atau Kota yang ada di wilayah Provinsi Nusa Tenggara Barat sudah menunjukkan gejala yang semakin parah dan akut yang dibuktikan dengan jumlah terkonfirmasi positif sebanyak 312 orang dan yang dinyatakan sehat sebanyak 81 orang, sedangkan yang meninggal sebanyak 6 orang.
Dari awal penyebaran Virus Corona jumlah yang terkonfirmasi positif sebanyak 1 orang yang berasal dari Aikmel Kabupaten Lombok Timur, sehingga Lombok Timur termasuk sebagai pemecah rekor pertama dalam penularan Virus Corona yang berasal dari klaster Jakarta.
Ternyata seiring dengan berjalannya waktu penderita yang terkonfirmasi positif Virus Corona di Provinsi NTB terus mengalami peningkatan yang sangat signifikan.
Sebagai akibat dari terus meluasnya penyebaran Virus Corona di provinsi NTB, maka Presiden Joko Widodo menganjurkan agar Provinsi NTB menerapkan PSBB, namun sepertinya Gubernur NTB tidak terlalu berani mengambil kebijakan untuk menerapkan PSBB, karena akan berdampak luas terhadap pertumbuhan ekonomi masyarakat.
Kabupaten Lombok Timur sebagai pemecah rekor pertama yang terkonfirmasi positif Virus Corona di wilayah Provinsi NTB, membuat Bupati Lombok Timur mengambil kebijakan yang sangat strategis untuk memutus mata rantai penularan viris Corona tersebut, sehingga membuahkan hasil yang sangat cemerlang yang dibuktikan dengan rendahnya korban yang terkonfirmasi positif Virus Corona per tanggal 7 Mei 2020 sebanyak 32 orang, sehat 18 orang, yang masih dirawat sebanyak 14 orang, sedangkan yang meninggal belum ada.
Prestasi gemilang Bupati Lombok Timur dalam upaya memutus mata rantai penyebaran Virus Corona di Kabupaten Lombok Timur tentu karena didukung oleh timwork yang kuat, tangguh dan benar-benar amanah dalam menjalankan tugasnya dalam misi penyelamatan manusia dan kemanusian.
Drs. H. Juani Taopik,M.AP adalah Sekda Lombok Timur yang bertugas sebagai Sekteraris Tim Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 yang dikenal sebagai sosok atau figur yang low profile, sederhana, santun dalam tutur kata dan sikap serta cerdas dalam menyesaikan semua persoalan yang timbul.
Dr. H. Hasbi Santoso, salah satu dokter di Kabupaten Lombok Timur yang pada saat ini menjabat sebagai Kepala Dinas Kesehatan Lombok Timur dan sebelumnya menjabat sebagai Direktur Rumah Sakit Umum Daerah Soedjono Selong dan dalam Tim Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 menjabat sebagai Koordinator Lapangan yang bertanggung jawab secara tehnis dan medis dalam pengobatan dan perawatan korban terpapar Virus Corona. Dr. Hasbi adalah sosok atau figur yang terkenal sangat supel dalam pergaulan, pekerja keras dan bertalenta serta penuh tanggung jawab.
Selain kedua firgur tokoh Lombok Timur yang tergabung dalam Tim Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 di Kabupaten Lombok Timur tersebut, juga dibantu oleh beberapa anggota tim yang termasuk diantaranya semua tenaga dokter dan medis yang ada di RSUD Soedjono Selong serta semua Puskesmas yang tersebar di semua kecamatan.
Virus Corona ini jangan dianggap enteng, karena virus ini sangat berbahaya dan mematikan, oleh karena itu masyarakat benar-benar harus menjaga kesehatan dan memperkuat imunnya supaya tidak gampang terserang Virus Corona ini, karena kalau sudah dinyatakan positif lalu tidak ada tanda-tanda perubahan kearah yang lebih baik dalam waktu 10 hari, maka pada hari kesebelasnya sudah tidak ada harapan lagi untuk bisa disembuhkan. Ungkap Dr. Hasbi di Pendepo Bupati Lotim. (06/05/2020)
Lebih lanjut Dr. Hasbi menyampaikan, bahwa sampai saat ini dunia kesehatan belum mampu menemukan obat untuk bisa menyembuhkan orang yang terkofirmasi positif Virus Corona, sehingga pada saat ini kita dari tenaga medis hanya memberikan makanan-makanan yang bergizi untuk meningkatkan imun mereka dan hanya itulah cara yang kita lakukan untuk saat ini sebelum ditemukan adanya obat pembasmi Virus Corona. Jumlah orang yang terkonfirmasi positif Virus Corona di Kabupaten Lombok Timur sudah menunukkan tren yang sangat psotif, karena semakin hari-semakin kurang orang yang terpapar Virus Corona tersebut dan begitu juga kita di Lombok Timur belum ada yang meninggal, kecuali yang masih statusnya PDP, memang benar sudah ada yang meninggal sebanyak 3 orang dan itupun setelah keluar hasil Swabnya ternyata negatif, sehingga alhamdulillah kita belum ada yang meninggal, ujar Dr. Hasbi.(WG-01)