GledekNews-Lotim. Belasan mahasiswa Lombok Timur yang tergabung dalam Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII) Lotim turun melakukan aksi ke kantor Bupati Lotim, Senin (7|9). Dengan meminta pertanggungjawaban Bupati Lotim dan Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Lotim atas permasalahan adanya warga yang belum mendapatkan bantuan Rumah Tahan Gempa (RTG).
“Kami datang ke sini ini untuk meminta pertanggungjawaban kepada Bupati dan Kepala BPBD Lotim terhadap warga yang belum dapatkan bantuan RTG,”tegas Ketua Umum PMII Lotim, Irwan Safari dalam orasinya.
Aksi mendapatkan pengawalan ketat dari aparat kepolisian.
Para massa aksi juga mempertanyakan kenapa ada warga yang terdampak gempa yang ada di wilayah Desa Anggareksa sampai saat ini belum tersentuh bantuan. Sedangkan dalam SK yang mendapatkan bantuan ada nama warga tersebut maka ini yang tentunya harus diperjelas oleh Bupati Lotim dan BPBD Lotim.
“Kami tantang kepada Bupati Lotim untuk turun ke lapangan mengecek warga korban gempa belum dapat bantuan RTG,dengan melihat fakta dan kami akan membawa data,” tambah Irwan.
Para massa aksi juga menilai sejak tahun 2018 sampai dengan tahun 2020 ini bantuan RTG masih ada ditemukan ketimpangan. Pasalnya karena masih ada masyarakat yang mendapat bantuan hingga saat ini.
Maka tentunya kami datang ke kantor Bupati Lotim untuk menyampaikan apa yang menjadi temukan dilapangan dan keluhan masyarakat.
Begitu jug PMII Cabang Lotim akam tetap mengawal masalah ini sampai tuntas.
“Ada apa, kenapa Bupati Lotim mengganti Kepala BPBD Lotim dengan memindahkan ke tempat lain,sehingga ini menjadi pertanyaan kami,” kata orator aksi lainnya, Ali Sateriadi.
Sementara itu aksi yang dilakukan massa aksi tidak ada yang menerima kedatangannya, sehingga mengancam akan melakukan aksi lebih besar lagi dan membawa warga yang belum tersentuh bantuan RTG.
Kemudian setelah puas akhirnya massa membubarkan diri dengan tertib.Dengan berjanji akan mendatangi kantor bupati lagi dengan massa yang lebih besar lagi. (Jal).