GledekNews-Lotim. Majelis Ulama Indonesia (MUI) Kabupaten Lombok Timur melakukan shilaturahmi dan memberikan bantuan paket sembako berupa beras dan indomie kepada pimpinan Pondok Pesantren (Ponpes) Islam Darusy Syifa’|Ketua Majelis Mujahidin, Ustaz Tafaul Hamry Jaya.
Pada kesempatan itu juga MUI mengajak kepada Ponpes Islam Darusy Syifa’ dan Majelis Mujahidin untuk mengikuti himbauan pemerintah terkait dengan masalah virus corona.
“Alhamdulillah kita bisa bershilaturahmi sambil memberikan bantuan kepada pimpinan Ponpes Islam Darusy Syifa’ mudah-mudahan bisa bermanfaat,” kata Ketua MUI Lotim,TGH.Ishak Abdul Gani dihadapan Pimpinan Ponpes Islam Darusy Syifa’, Ustaz Tafaul Hamry Jaya.
Dalam penyerahan bantuan tersebut disaksikan Sekretaris MUI Lotim, Ustaz H.M.Ali Fikri dan pengurus Ponpes dan majelis mujahidin.
TGH.Ishak mengajak kepada pimpinan Ponpes untuk bersama-sama mentaati himbauan pemerintah yang dikeluarkan ditengah-tengah pandemi covid-19. Dengan tujuan demi kebaikan bersama agar terhindar dari penyebaran dan penularan virus corona yang saat ini sedang memawabah.
“Pemerintah mengeluarkan himbauan kepada kita untuk kebaikan bersama, karena virus ini tidak bisa dilihat tapi penyebaran sangat dashyat,” tuturnya.
Kemudian Pimpinan Ponpes Islam Darusy Syifa’, Ustaz Tafaul Hamry Jaya yang juga Ketua Majelis Mujahidin mengatakan sangat berterima kasih sudah bisa dikunjungi Ketua MUI bersama Sekretarisnya.Dengan tetap mempererat tali shilaturahmi sebagai sesama warga negara dan sesama muslim.
“Terima kasih atas kedatangan Ketua MUI Lotim di pondok kami untuk shilaturahmi,” katanya.
Tafaul mengatakan pihaknya tetap mentaati himbauan pemerintah yang dikeluarkan ditengah pandemi covid-19.Dengan tidak melaksanakan kegiatan sholat jumatan di Masjid.
Begitu juga Bupati Lotim dan pihak Kementerian Agama Lotim datang kepada kami untuk meminta tolong agar tidak melaksanakan sholat jumat. Sehingga kami tidak melaksanakan sholat jumat di Masjid agar tidak menjadi polemik di masyarakat bawah.
“Pak Bupati dan Kepala Kemenag datang ke kami minta tolong kepada kami, maka tidak lagi melaksanakannya sambil melihat perkembangan nantinya,” tegasnya.
Pada kesempatan itu, lanjut adik kandung Ustaz Abu Jibril ini menambahkan kami juga sangat menyayangkan sekali kenapa masjid maupun tempat ibadah lainnya ditutup. Dengan alasan untuk memutus dan mencegah penularan virus corona ini.
Namun pada satu sisi pasar-pasar,pusat pertokoan di Lotim masih ramai dan banyak warga masyarakat berjubel-jubel tidak menjalankan sosial distancing atau jaga jarak. Sedangkan kita mau memohon kepada alloh dengan mendatangi masjid atau rumah alloh dilarang.
“Harusnya ditengah pandemi ini kita banyak berdoa di rumah alloh, bukan malah dilarang,sedangkan pasar dan pertokoan masih tetap dibuka,sehingga ini jadi soal dimana letak keadilan pemerintah,” paparnya. (WG-02).