GledekNews-Lotim. Kepala Desa Mamben Baru, Lukman dengan tegas membantah kalau pemerintah desa melakukan pemotongan Bantuan Langsung Tunai (BLT) masing-masing warga yang mendapatkan bantuan sebesar Rp 200 ribu dari total yang didapatkan sebesar Rp 600 ribu perorang untuk sekali pencairan.
“Pemerintah desa tidak pernah melakukan pemotongan BLT, tapi kalau ada diluar itu pemerintah desa tidak bertanggungjawab kalau terjadi pemotongan, “tegas Lukman saat dikonfirmasi melalui saluran selulernya,Senin (1/6/20).
Ia menjelaskan dalam pencairan BLT tersebut langsung disaksikan oleh Bhabinkamtibmas dan Babinsa dengan jumlah yang diterima sebesar Rp 600 ribu bagi warga yang mendapatkan bantuan.
Sementara jumlah masyarakatnya yang mendapatkan BLT sebanyak 157 Kepala Keluarga (KK), kemudian BST sebanyak 193 KK, JPS Gemilang sebanyak 87 KK, Sembako Kabupaten sebanyak empat KK dan BPNT dan PKH sebanyak 138 KK.
Kemudian warga kami yang tidak dapat bantuan sebanyak 475 KK, maka inilah yang kami perjuangkan untuk mendapatkan bantuan dengan meminta pemerintah pusat, provinsi dan kabupaten harus melihat kebawah agar semua warganya bisa terakomodir untuk mendapatkan bantuan, karena semuanya juga terkena dampak Covid-19 Lotim.
“Lama-lama kami akan mengajak warga datang ke pemerintah pusat, provinsi dan kabupaten untuk melakukan protes agar semua bisa peroleh bantuan,” tandas.
Kades Mamben Baru seraya menegaskan sekali lagi kalau pihaknya tidak pernah melakukan pemotongan BLT, melainkan diberikan sesuai ketentuan yang ada.(WG-02).