GledekNews-Lotim. Sulitnya mendapat pekerjaan pada sektor formal maupun non formal membuat sebagian besar masyarakat Lombok Timur memilih bekerja sebagai TKI atau TKW ke luar negeri. Sebagian besar dari TKI atau TKW bekerja di luar negeri karena dilatarbelakangi untuk memperbaiki taraf hidup dan ingin mendapatkan gaji yang tinggi.
Harapan untuk memperbaiki ekonomi dengan jalan terpaksa sebagai TKI atau TKW ke luar negeri dengan resiko meninggalkan orang-orang yang dicintainya, namun impian untuk merubah kehidupan ekonomi menjadi lebih baik tidak selamanya sesuai dengan impian, karena tidak sedikit dari TKI atau TKW kita yang pulang dengan berita pilu.
Mendapatkan penyiksaan, pelecehan hingga kekerasan seksual dan gaji tidak dibayar menjadi momok terbesar dan seringkali terjadi ketika bekerja di luar negeri sebagaimana dialami oleh BAIQ NUR ASIAH yang bekerja sebagai TKW di Damam Saudi Arabia.
BAIQ NUR ASIAH (40 tahun) yang direkruit sebagai TKW oleh calo asal Suralaga yang kemudian ditampung di jakarta melalui Perusahaan Pengerah Tenaga Kerja yang tidak jelas sempat meminta kepada sponsornya supaya dibawa pulang ke Lombok dulu untuk berobat, karena iya dalam keadaan sakit parah.
Permintaan dari BAIQ NUR ASIAH untuk segera dipulangkan supaya bisa berobat sama sekali tidak diindahkan oleh Calo yang merekruitnya, bahkan beberapa TKW yang temannya ditampug juga meminta agar keluarga BAIQ NUR ASIAH segera menghubungi Calonya untuk dibawa pulang karena menderita sakit parah, namun walau keluarga dan suami dari BAIQ NUR ASIAH sudah beberapa kali meminta kepada calo tersebut agar BAIQ NUR ASIAH segera dipulangkan, namun calo tersebut hanya sebatas janji-janji saja dan sepertinya tanpa ada rasa beban atau bersalah, karena mengirim BAIQ NUR ASIAH secara ilegal.
Walau BAIQ NUR ASIAH sudah beberapa kali meminta supaya dipulangkan dulu untuk berobat, namun ternyata perusahaan pengerah tenaga kerja yang di jakarta tetap memberangkatkan BAIQ NUR ASIAH ke Saudi Arabia dalam kondisi masih sakit.
Selama di Saudi Arabia ternyata BAIQ NUR ASIAH masih ditampung di daerah Damam oleh perusahaan penyalur yang diketahui tidak mempunyai ijin untuk merekruit dan menyalurkan tenaga kerja, sehingga BAIQ NUR ASIAH selama hampir 8 (delapan) bulan masih ditampung di Daman dan selama dalam penampungan tersebut BAIQ ASIAH juga selalu meminta dipulangkan ke Indonesia karena masih dalam keadaan sakit parah, namun permintaan BAIQ ASIH tersebut diabaikan oleh calo yang ada di Saudi Arabia.
Puncaknya karena sakit yang dialami oleh BAIQ ASIAH sudah terlalu parah, sehingga harapan untuk memperbaiki ekonominya dengan cara bekerja sebagai TKW di Saudi Arabia justru membawa petaka dengan menghebuskan nafas terakhir atau meninggal dalam harapan untuk bisa dipulangkan ke Indonesia.
Suami korban BAIQ NUR ASIAH mendapat kabar istrinya meninggal di Saudi Arabia membuat suaminya yang bernama AMAQ JUNAIDI menjadi sangat terpukul dan meminta kepada calonya untuk bertanggung jawab memulangkan mayar korban BAIQ NUR ASIAH.
Bahwa karena Calo yang merekruit korban BAIQ NUR ASIAH tersebut sama-sama saling lempar tanggung jawab bersama reka calonya yang lain, maka kemudian AMAQ JUNAIDI selaku suami korban BAIQ NUR ASIAH meminta bantuan kepada Kepala Desa Gunung Malang.
Menyikapi warganya yang meninggal di Saudi Arabia, maka NURLAN, selaku Kepala Desa Gunung Malang atas dasar permintaan suami korban kemudian bersurat kepada Kepala Dinas Tenaga Kerja Lombok Timur untuk meminta bantuan agar mayat warganya yang meninggal di Saudi Arabia bisa dipulangkan ke Indonesia, namun sepertinya surat yang dilayangkan oleh Kades Gunung Malang tersebut tidak direspon dengan cepat oleh Disnaker Lotim.
NURLAN, Kades Gunung Malang, Kecamatan Pringgabaya menyatakan “kami sedikit kecewa kenapa Dinasker selalu mengarahkan suami korban untuk berdamai dengan calo yang memberangkatkan BAIQ NUR ASIAH ke Jakarta, kami hanya berharap agar mayat korban BAIQ NUR ASIAH bisa dipulangkan” ungkap NURLAN.
Karena jawaban dari Disnaker Lotim sepertinya belum memberikan gambaran kearah yang jelas untuk kepulangan korban, maka kemudian NURLAN selaku Kades Gunung Malang meminta bantuan kepada H. Hulain selaku Aktivis Senior Lombok Timur yang juga sebagai Advokat agar bisa dikomunikasikan dengan pihak-pihak terkait.
H. Hulain menyampaikan, bahwa benar kami dimintai tolong oleh Pak Kades Gunung Malang untuk berjuang memulangkan warga kami yang ada di Gunung Malang dan untuk itu saya berusaha menghubungi pihak Kemneterian Luar Negeri namun pihak Kementerian Luar Negeri yang mengurusi TKI menyampaikan kepada saya, kalau Mayat korban BAIQ NUR ASIAH untuk saat ini sedang diurus pemakamannya oleh Kedutaan Besar Indonesia di Saudi dan kita tidak bisa memenuhi permintaan keluarganya untuk memulangkan mayat korban ke Indonesia karena masih terkendala dengan kebijakan Pemerintah Kerajaan Arab Saudi yang memberlakukan lockdown karena Covid-19” (WG-01)