GledekNews-Lotim. Kebijakan Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Lombok Timur memberlakukan lock down terbatas di wilayah Pancor dan Selong sejak dua hari terakhir ini. Tentunya mendapatkan protes dari para pemilik dan karyawan toko maupun pedagang kaki lima di wilayah seputaran Pancor.
Karena dianggap kebijakan tersebut cukup merugikan,apalagi sosialisasi atas kebijakan tersebut kurang dan dinilai terlalu tergesa-gesa sekali.
“Kami melihat kalau kebijakan yang dikeluarkan Bupati Lotim melakukan lock down terbatas itu sangat tergesa-gesa tanpa memperhatikan dampak yang akan ditimbulkan kepada kami,” kata para pemilik toko,karyawan dan pedagang kali lima di seputaran Pancor saat diminta tanggapannya,Rabu (29|4).
Menurutnya, selain itu juga adanya kebijakan yang sebelumnya membuka toko pukul 08.00 wita dan menutupnya pukul 21.00 wita. Lalu keluar lagi kebijakan dengan membuka toko pukul 08.00 wita s.d pukul 15.00 wita.
Maka ini sangat merugikan sekali, apalagi ditengah kondisi covid-19 saat ini. Belum lagi para pedagang kaki lima yang jual takjil maupun menu berbuka puasa dipinggir jalan ini tentunya betapa ruginya atas kebijakan tersebut.
“Kalau memang menjalankan kenapa di Selong,tidak diberlakukan sama dengan di Pancor,apakah ini namanya adil,” keluh para pemilik toko,karyawan maupun pedagang kaki lima.
Sementara para karyawan toko di Sinar Bahagia juga mengaku masih memikirkan untuk menerima sembako dari Bupati Lotim dengan nilai Rp 250 ribu tersebut.Meskipun kami didata untuk mendapatkannya, karena ada orang lain yang lebih berhak dan layak untuk mendapatkan bantuan tersebut.
Tapi yang kami minta adalah agar jalan yang ditutup itu dibuka kembali,karena kami juga butuh makan untuk keluarga kami,karena kalau untuk mengandalkan sembako bantuan tidak akan cukup untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari.
“Dengan nilai harga sembako Rp 250 ribu yang diberikan Pemda Lotim kami bisa dapat kerja sehari, kemudian bupati mengeluarkan kebijakan yang dinilai merugikan kami tersebut,” tukas para karyawan Sinar Bahagia.
Di tempat terpisah Bupati Lotim, H.M.Sukiman Azmy mengaku tetap akan menjalankan kebijakan untuk melakukan lock down terbatas tersebut, meski ada yang memprotes kebijakan itu tapi dirinya akan terus jalan.
“Meski ada yang memprotes dengan kebijakan lock down terbatas itu akan terus jalan,” tegas Bupati Lotim.( GW-02).