GledekNews-Lotim. Koalisi Pemuda Lombok Timur menuding Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) Lombok Timur melakukan pembohongan publik atas jumlah pelanggan PDAM Lombok Timur
Dimana Direktur Utama PDAM Lombok Timur, Raden Bambang Suprayitno mengatakan jumlah pelanggannya mencapai sekitar 29 ribu lebih.
Tapi dalam hearing yang dilakukan koalisi pemuda Lombok Timur di kantor, Senin (1|2). Justru Dirut PDAM Lotim mengatakan kalau jumlah pelanggan yang sebanyak 26 ribu yang sudah keluar rekening.
“Kami menuding kalau PDAM telah melakukan pembohongan publik mengenai jumlah data pelanggan PDAM Lombok Timur, karena lain disampaikan di media dengan yang di hearing saat ini,” tegas Koordinator Koalisi Pemuda Lombok Timur,Taufik Hidayat dalam kegiatan hearing tersebut.
Hadir dalam kegiatan hearing sejumlah aktivis pergerakan dari berbagai organisasi seperti ALARM, Geram NTB, PGK NTB, Pemuda wilayah Selatan. Sedangkan dari pihak PDAM Lombok Timur hadir Direktur Utama PDAM Lotim, Raden Bambang Suprayitno, Direktur Tehnik, Sriyadi dan Dewan Pengawas H.Jumat Dahlan dan Andi Budiman.
Taufik juga membeberkan data mengenai jumlah pelanggan PDAM perbulan Januari 2021 mencapai 25.722 orang. Lalu darimana data yang angkanya disebutkan Dirut yang mencapai 29 ribu tersebut.
Maka harus dijelaskan biar semua orang tahu, termasuk pelanggan PDAM sendiri.
“Kalau data jumlah pelanggan PDAM yang 29 ribu datangnya darimana, karena kalau ini tidak bisa dijelaskan kami patut menduga kalau pihak PDAM menggunakan data fiktif,” ujarnya.
Lebih lanjut Taufik yang juga Ketua KNPI Lotim mempertanyakan mengenai masalah sisa KAS tahun 2013 mencapai sebesar Rp 7,5 Milyar, kemudian tahun 2019 ada penyertaan modal sebesar Rp 4 Milyar dari Pemkab Lombok Timur.
Dengan digunakan direksi lama sebesar Rp 1,9 Milyar, sehingga sisanya sebesar Rp 2,1 Milyar.Sedangkan tahun 2020 kami dapat informasi ada tambahan dana sebesar Rp 2,5 Milyar pencairan masuk tahun ke empat atau kelima.
“Ini patut kami pertanyakan kepada PDAM agar menjadi jelas dan harus dijelaskan dana itu kemana arahnnya, belum lagi masalah lainnya,” ujarnya.
Kemudian Ketua SMS Lotim, Sayadi menegaskan pihaknya menduga ada Ketidakterbukaan PDAM dalam memberikan penjelasan yang sebenar-benarnya kepada publik. Terkait dengan masalah jumlah pelanggan maupun mengenai dana yang begitu besar.
Namun dalam kenyataan pelayanan terhadap pelanggan cukup memprihatinkan sekali.
“Kalau tidak mampu lebih baik Dirut maupun direksi PDAM mundur dari jabatannya ketimbang selalu janji permasalahan, karena ini janji politik Sukma saat kampanye dulu terkait air mengalir sepanjang tahun,” tegas Sayadi.
Menanggapi hal tersebut, Dirut PDAM Lombok Timur, Raden Bamnbang Suprayitno mengatakan jumlah pelanggan PDAM yang keluar rekeningnya mencapai 26 ribu pelanggan.
“Kalau dihitung dengan yang belum keluar rekeningnya bisa mencapai 28 pelanggan, karena unit dan cabang belum mendata,” tegasnya.
“10 ribu siap dipasangkan akan tapi yang jadi masalah mengenai ketersedian air,” papar Dirut PDAM Lombok Timur.
Lebih lanjut Bambang menjelaskan mengenai masalah dana yang disebutkan tadi dirinya tidak faham, karena masih baru, termasuk dana yang dimaksud sebesar Rp 2,5 Milyar tersebut diberikan Pemkab Lombok Timur tahun 2020 tidak ada.
“Tidak ada dana diberikan tahun 2020 oleh Pemkab Lombok Timur dengan nilai segitu,” ujar Dirut PDAM.
Sementara terhadap apa yang disampaikan Dirut PDAM Lombok Timur dianggap tidak sebenarnya oleh aktivis dari koalisi pemuda Lombok Timur, sehingga meminta rekening korannya dengan akan bersurat secara resmi nantinya.
“Terhadap apa yang disampaikan Dirut bertolak belakang dengan data yang kami punya, sehingga lebih baik kegiatan hearing ini tidak bisa dilanjutkan,” kata Taufik kemudin mengajak anggotanya bubar.
Kesempatan itu juga Dewan Pengawas PDAM Lotim,H.Djumad Dahlan meminta kepada masyarakat untuk memberikan masukan kepada PDAM Lotim dalam rangka menuju pelayanan yang lebih baik. (Jal)