GledekNews-Loteng. Jalan sepanjang 300 meter yang menghubungkan antara Dusun Sulin Desa Labulia Kecamatan Jonggat dengan Dusun Plabu Desa Kuripan Selatan Kecamatan Kuripan di tanami pohon pisang oleh warga setempat. Dimana hal tersebut dilakukan karena jalan penghubung antar desa kondisinya sudah tidak layak untuk dilalui,
Jalan ini sudah 40 tahun belum juga diperbaiki,” Ucap Muhammad warga Dusun Sulin pada wartawan gledeknews.com Senin (30|11)
Lanjut Muhamad, terlebih lagi pada saat musim kemarau jalannya selalu dipenuhi debu. “Kita berharap pemerintah bisa melakukan perbaikan terhadap jalan ini,”
“Kita sudah bosen dijanjikan, kalau tidak kunjung diperbaiki kami akan melakukan pemblokiran jalan tersebut,” Ujarnya
Lebih lanjut Muhammad menceritakan bahwa di Dusun Sulin terdapat anggota DPRD, namun ia hanya menjanjikan untuk diperbaiki
“Sudah ada janji dari Dewan kita untuk diperbaiki, namun ia hanya bilang belum ada anggaran saja,” Cetusnya
“Kita berharap agar anggota DPRD yang mempunyai dapil (Daftar Pilihan) ditempat tersebut bisa lebih memperhatikan wilayahnya, jangan dibebankan kepada pihak desa saja,” Harapnya
Sementara itu, ditempat terpisah Kepala Desa Labulia Mahjat mengatakan dari pemerintah Desa Sudah melakukan upaya maksimal dengan mendatangi Dinas PUPR berharap bisa dilakukan perbaikan terhadap jalan yang berada di Dusun Sulin tersebut.
“Terkait dengan jalan tersebut sudah menjadi status jalan Desa, bukan lagi Kabupaten,” Ucapnya
“Sebenarnya, dari pihak BAPEDA sendiri akan mengerjakan jalan tersebut satu minggu sebelum Covid, namun hal tersebut dibatalkan karena adanya bencana alam Covid-19,” Jelasnya
Lanjut Mahjat, bahwa jalan tersebut bisa dilakukan perbaikan melalui anggaran dari dana desa (DD) seperti yang dikatakan oleh Kadis BAPEDA. Akan tetapi, pihaknya masih belum berani melakukan perbaikan terhadap jalan tersebut dikarenakan belum adanya informasi yang pasti dari pihak BAPEDA maupun PUPR
“Kita akan canangkan jalan tersebut masuk dalam DD agar tahun depan bisa dilakukan perbaikan,” Tutupnya
Sebelumnya, jalan penghubung antar dua desa tersebut sudah dilakukan perbaikan sebanyak dua kali dengan menggunakan hotmix, sehingga dari pihak desa sendiri menganggap jika dilakukan perbaikan dengan cara di hotmix maka tidak akan bisa menggunakan dana desa (DD)
“Kalau menggunakan pengaspalan biasa, kita masih mampu dengan dana Desa (DD),” Tutupnya (dha)