GledekNews-Lotim. Ratusan Santri Pondok Pesantren (Ponpes) Al Gontori Aik Nyambuk Kecamatan Aikmel langsung dipulangkan.Setelah selesai menjalani isolasi atau karantina pasca adanya pimpinan dan santri Ponpes terkonfirmasi positif corona, akan tapi setelah dirawat dengan insentif mengalami kesembuhan dan dipulangkan.
Sementara pelepasan para santri Ponpes Al Gontori Aik Nyambuk dilakukan Sekretaris Daerah (Sekda) Lotim,HM.Juani Taufik setelah santri menjalani isolasi dan karantina cukup lama.
Sekda Lotim sekaligus Sekretaris Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Kabupaten Lombok Timur mengatakan dengan berakhirnya karantina atau isolasi para santri di Ponpes. Sehingga menunjukkan kepada semua pihak bahwa satgas gugus kabupaten telah berhasil melewati fase pertama percepatan penanganan covid-19.
“Kami patut bersyukur atas selesainya dikarantina atau isolasi para santri Ponpes Aik Nyambuk dan hari ini kita lepas Santri dari masa karantina,” tegasnya.
Sekda mengatakan kita juga bersyukur ketika jumlah pasien sembuh jauh lebih banyak dibanding pasien yang masih dalam perawatan.Karena dari segi statistik merupakan capaian yang sangat bagus.
Tidak saja paling cepat menyebuhkan tapi juga tepat penanganannya dan patuh terhadap Pemerintah yang lebih tinggi. Dengan Cepat, tepat, dan patuh menjadi salah satu kunci.
“Kami terimakasih atas kepatuhan santri dan pengurus Pondok Pesantren selama masa karantina sehingga karantina ini sukses,” ujarnya seraya menambahkan kami juga kepada tim gerak cepat Puskesmas Aikmel, Camat dan Kepala Desa Aikmel, serta semua pihak yang terlibat dalam penanganan ini,sehingga berhasil.
Hal yang sama Kepala Dinas Kesehatan Lombok Timur dr. HM.Hasbi Santoso menegaskan walauun santri telah sembuh akan tapi hendaknya tetap menggunakan masker sebagai kebiasaan baru dalam kehidupan manusia normal ke depan.
Begitu juga Penggunaan masker dapat mencegah penularan virus hingga 95 persen. Kebiasaan ini juga harus didukung dengan kebiasaan cuci tangan dengan sabun, serta menghindari kerumunan.
“Penggunaan masker harus tetap digunakan dalam setiap saat dan waktu untuk mencegah dan memutus mata rantai penyebaran virus corona atau covid-19,” tandasnya.
Lebih jauh Hasbi menambahkan Jumlah orang yang diisolasi di Pondok pesantren ini yaitu 129 orang warga pondok, tiga orang juru masak, dan dua orang terduga kontak.
Dimana Isolasi berlangsung selama 4 X 14 hari. Seluruhnya telah melalui 2 kali rapid test dengan hasil negatif. Selama karantina seluruhnya mendapatkan penyuluhan pencegahan penyebaran Covid-19.
Dengan demikian mereka diperbolehkan pulang ke keluarga masing-masing dan bersosialisasi, dengan catatan tetap melaksankan protokol pencegahan seperti mengenakan masker dan cuci tangan dengan sabun, serta menghindari kerumunan.
“Para santri dan warga Pondok pesantren mendapat sertifikat yang membuktikan bahwa mereka telah menjalani isolasi dan dua kali rapid test dengan hasil negatif,” paparnya.(WG-02).