Gledeknews, Lombok Timur – Kalangan tim sukses (Timses) dan relawan pasangan calon (Paslon) Bupati dan Wakil Bupati Lombok Timur (Lotim), meminta kepada pihak KPU Lotim selaku penyelenggara Pilkada bertanggungjawab atas rendahnya tingkat pemilih di Lotim.
Pasalnya dari jumlah daftar pemilih tetap (DPT) pada Pilkada di Lotim sebanyak 994.467 orang. Namun dari data KPU Lotim model D. Hasil KABKO-KWK Bupati/Walikota yang sudah ditandatangani KPU dan saksi paslon Bupati dan Wakil Bupati Lotim tercatat jumlah yang menggunakan hak pilihnya hanya 714.411 orang.
Kemudian jumlah keseluruhan suara sah sebanyak sebanyak 686.130, sedangkan suara tidak sah 28.28. Maka kalau dihitung ada sekitar 280.059 orang pemilih tidak menggunakan hak pilihnya.
Maka tentunya hal ini menjadi pertanyaan publik. Sementara dalam Pileg dan Pilpres tingkat partisipasi pemilih lebih tinggi apabila dibandingkan dengan Pilkada.
“KPU Lotim harus bertanggungjawab dalam masalah ini,” kata para timses dan paslon Bupati dan Wakil Bupati Lotim, Selasa (3|12).
Lebih lanjut Para Timses dan relawan Paslon Bupati dan Wakil Bupati Lotim juga menduga rendahnya tingkat partisipasi pemilih dalam Pilkada 2024. Hal itu akibat dari kurangnya pihak KPU Lotim dalam melakukan sosialisasi kepada masyarakat dan adanya kebijakan yang dikeluarkan menjelang hari pencoblosan yakni warga harus membawa KTP saat pencoblosan.
Sementara pada sisi lainnya anggaran Pilkada yang diberikan pemerintah daerah sangat besar sekali. Maka tentunya tidak sebanding dengan jumlah DPT yang besar tapi tingkat partisipasi pemilih sangat rendah.
“Lucukan ini DPT paling besar di 10 kabupaten dan kota se-NTB tapi partisipasi pemilih rendah,” ujar para Timses dan Paslon Bupati dan Wakil Bupati Lotim.
Selain itu, lanjutnya, pihaknya juga mengakui kalau pihak KPU Lotim bersama dengan Bawaslu Lotim telah sukses melaksanakan Pilkada serentak dengan aman dan damai. Dengan telah menetapkan pasangan calon bupati dan wakil bupati Lotim terpilih, H.Haerul Warisin-H.Edwin Hadiwijaya.
“KPU sukses melaksanakan Pilkada tapi gagal meningkatkan tingkat partisipasi pemilih,” terangnya.
Sementara Ketua KPU Lotim,Ada Suci Makbullah kepada awak media menegaskan kalau tingkat partisipasi pemilih dalam Pilkada serentak tahun 2024 mencapai 72 persen dari jumlah DPT yang ada sebanyak 994.467 orang.
Sementara dalam Pilkada tahun 2018 lalu tingkat partisipasi pemilih mencapai 76.66 persen. Sehingga tentunya ada tingkat penurunan 4,83 persen dari Pilkada 2018 lalu.
“Yang jelas ada penurunan tingkat partisipasi pemilih dalam Pilkada 2024 ini,” terangnya.(GL)