GledekNews-Lotim. Bupati Lombok Timur, H.M. Sukiman Azmy memerintahkan petugas medis untuk melakukan rapid test dan Swab kembali terhadap semua santri yang ada di Pondok Pesantren (Ponpes) Aik Nyambuk, Kecamatan Aikmel. Pasca adanya lagi santri positif corona yang merupakan klaster Aik Nyambuk.
Begitu juga yang lainnya,kalau ada indikasi yang mengarah ke corona, maka segera dilakukan Swab agar diketahui positif ataukah tidak, sehingga menjadi jelas.
Demikian ditegaskan Bupati Lotim dalam arahannya saat mengumpulkan para camat, kapolsek, danramil dan kepala Puskesmas di Lotim yang zona merah di Posko Satgas Covid-19 Pendopo Bupati Lotim, Rabu petang (29|30).
“Silahkan petugas melakukan rapid dan Swab kembali terhadap semua santri yang ada di Aik Nyambuk,” tegasnya.
Ia melihat santri atau anak ustaz yang terkena positif corona tersebut tidak jujur kalau yang bersangkutan telah memijit ustaz atau tuan guru di Ponpes tersebut. Begitu juga ustaznya tidak memberitahukan kalau santrinya yang merupakan anak ustaz juga memijit.
“Baru kita tahu setelah yang bersangkutan dinyatakan positif dan memberitahukan dengan siapa telah melakukan tracking kontak,” ujarnya
Hal yang sama dikatakan Direktur RSUD dr.R.Soejono Selong, dr.M.Tantowi Jauhari menegaskan sebenarnya untuk klaster Aik Nyambuk sudah kita rontokkan dan melakukan isolasi terhadap santrinya.
Kemudian muncul lagi press realise kalau ada santri Ponpes Aik Nyambuk positif, maka tentunya kami akan lakukan Swab segera.Karena kalau melihat klaster Aik Nyambuk masih ada penularan.
“Klaster Aik Nyambuk dan Jakarta sudah dirontokkan,tapi muncul lagi santri ada positif corona, maka ini menjadi perhatian kami,” tegas Tantowi Jauhari.
Ditempat yang sama Kepala Dinas Kesehatan Lotim, dr.H.M. Hasbi Santoso menegaskan berdasarkan hasil Swab yang dilakukan kalau santri Ponpes Aik Nyambuk hasilnya negatif, sehingga rencananya akan dipulangkan, tapi kemudian ada lagi yang dinyatakan positif sehingga kembali diperpanjang isolasinya terhadap ratusan santri tersebut.
“Maunya santri Aik Nyambuk dipulangkan, tapi karena ada yang positif ditunda pemulangannya dengan dilakukan isolasi dan rapid test dan swab,” tegasnya.(GW-02).