GledekNews-Jakarta. Penyebaran Covid-19 di wilayah DKI Jakarta yang dikenal sebagai pusat pemerintahan dan perdagangan serta pusat bisnis akan menjadi kota hantu dan kota Corona, karena jumlah penderita positif Covid-19 yang setiap harinya selalu mengalami peningkatan yang sangat signifikan.
Pada saat ini DKI Jakarta sebagai penyumbang terbesar penderita Covid-19 dari semua provinsi yang ada di Indonesia, sehingga wajar kemudian kota DKI Jakarta diberikan nama oleh warganya sendiri dengan nama Kota Corona.
Karena DKI Jakarta sudah menjadi Kota Corona, maka hampir semua aktivitas kehidupan dan bisnis menjadi hidup segan mati tak mau. Pusat-pusat hiburan dan perdangan serta bisnis yang menjadi sumber mata pencaharian warga DKI hampir lumpuh, terlebih dengan kebijakan adanya PSBB (Pembatasan Sosial Berskala Besar) semakin memperpuruk perekonomian warga DKI Jakrta sebagai akibat dari penyebaran Covid-19 yang semakin luas dan meluas.
Data terkini tanggal 29 April 2020 yang dilansir oleh Doni Monardo, Ketua Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 DKI Jakarta menyampaikan, bahwa jumlah penderita positif Covid-19 di Jakarta sebanyak 4.033 orang Positif Covid-19 yang mengalami peningkatan sebanyak 412 kasus dibandingkan kasus hari sebelumnya sebanyak 3.950 kasus, sedangkan jumlah yang dinyatakan sehat sebanyak 412 kasus dan yang meninggal sebanyak 381 kasus, yang masih dirawat sebanyak 2.002 kasus dan yang isolasi mandiri sebanyak 1.238 kasus.
Melihat semakin merebak dan meluasnya penyebaran Covid-19 di DKI Jakarta, maka beberapa warga mulai angkat bicara yang menyatakan “Gubernur Anies Gagal sebagai Gubernur dalam melindungi warganya dari penyebaran Covid-19, kalau emang dia sukses maka tidak mungkin penderita Covid-19 di DKI Jakarta semakin meningkat”ungkap Bang Eko, warga Pengadegan Jakarta Selatan
Lanjut Bang Eko menyatakan “kalau situasi Jakarta seperti ini bahkan semakin mencekam, warga banyak yang ketakutan, maka tiidak menutup kemungkinan Kota Jakarta menjadi “Kota Hantu” karena warga Jakarta akan banyak dibunuh oleh mahluk yang sama sekali tidak bisa kita liat yang banyak dikenal dengan nama Covid-19. Ungkap Bang Eko.
Dobon, salah satu warga Kalibata Jakarta Selatan yang juga sehari-harinya sebagai buruh harian lepas, menyatakan “aduh mampus gue kalau Jakarta akan tetap seperti ini, anak dan bini gue bakalan mati kelaparan, makanya Gubernur Anies kita minta benar-benar meperhatikan kita dari masyarakat yang tergolong miskin ini, jangan hanya fokus memperhatikan yang positif Covid-19 karena kita juga banyak yang lapar gara-gara Covid-19 ini, ujar Dobon. (Syam).