GledekNews-Lombok Timur. Salah satu tokoh muda Sembalun, Royal Sembahulun angkat bicara mengenai adanya upaya dari salah satu Dinas di Lotim mengalihkan dana dari kementerian desa untuk mensupport salah satu desa wisata di wilayah Kecamatan Sembalun.
Dimana dana tersebut diminta untuk dialihkan guna membangun Cemara Siu milik Pemkab Lotim walaupun masuk melalui rekening desa.
“Kami protes dengan adanya pengalihan dana dari kementerian untuk mensupport desa wisata di Sembalun, tapi kemudian Pemkab Lotim mengalihkan ke tempat lain menjadi pertanyaan kita,” kata Royal.
Ia menegaskan bagaiamna Desa Wisata di Lombok Timur bisa berkembang, dimana ada anggaran dari pusat malah mau di ambil alih oleh Pemda, sedangkan pemerintah daerah sendiri enggan menganggarkan untuk Desa Wisata.
Oleh karena itu dengan adanya persoalan ini, pihaknya semakin bingung dengan mental oknum pemerintah seperti ini, karena bukannya mendampingi dan memberi tauladan malah mencontohkan dan mempertontonkan hal yang tidak baik ditengah-tengah masyarakat.
“Kami para pelaku wisata menolak dan mengecam keras upaya oknum salah satu Dinas di Lotim terkait upaya pengalihan dana tersebut,” tegasnya.
Royal menambahkan terhadap apa yang dilakukan pemerintah daerah melalui salah satu dinas tersebut dianggap sebagai bentuk ketidak berpihakan mereka terhadap pembangunan Desa wisata.
Karena sudah jelas pemerintah pusat memprogramkan dalam rangka mendongkrak dan peningkatan prekonomian masayarakat melalui pengembangan pariwisata.
Maka langkah ini jelas mencederai kami sebagai masayarakat yang bergerak di pariwisata dan tentunya ini sebuah kemunduran dalam melayani masyarakat.
“Lebih baik dana itu hangus daripada kita dibodohi seperti ini, sedangkan pemerintah desa belum berani memutuskan karena adanya tekanan warga,” tukasnya.
“Memang awalnya dana dari kementerian itu sebesar Rp 1,5 Milyar tapi karena ada recofosing anggaran menjadi Rp 600 juta,” tandas Royal lagi.
Ditempat terpisah Kepala Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa (PMD) Lotim, M. Khairi saat dikonfirmasi mengatakan kalau kita mengajukan proposal untuk desa wisata ke Kemendes, termasuk Desa Sembalun.
Setelah itu dilakukan survey dari Kemendes yang layak di tempat itu, sehingga pemerintah desa Sembalun setuju dan nanti akan kita dibuatkan awik-awik.
“Hasil survey Kemendes yang layak di tempat itu,” tegas Khairi.
Sementara saat ditanyak terhadap adanya protes dari tokoh pemuda dan masyarakat Desa Sembalun terhadap pengalihan dana tesebut, Kadis PMD Lotim, M.Khairi tidak memberikan jawaban dan penjelasan. (Jal).