GledekNews-Lotim. Ratusan warga Selatan yang tergabung dalam Rinjani Foundation dan Gawah Lauk Foundation melakukan aksi turun ke jalan, Rabu (15|7) dengan mengatasnamakan gerakan sosial peduli rakyat miskin Lotim.
Aksi dilakukan di depan kantor Bupati Lotim dengan menuntut agar Kepala Dinas Sosial Lotim dicopot dari jabatannya, karena dinilai tidak mampu menyelesaikan berbagai permasalahan yang menyangkut bantuan program keluarga harapan (PKH), Bantuan Pemerintah Non Tunai (BPNT).
Seperti adanya dugaan monopoli perusahaan dan suplayer, ditemukan daging ayam busuk, telur busuk dan kacang-kacangan yang kualitasnya jelek dalam bantuan PKH maupun BPNT tersebut.
Aksi massa tersebut mendapatkan pengawalan ketat dari aparat kepolisian sejak start dari depan taman kota Selong menuju kantor Bupati Lotim dan masa aksi tersebut dilengkapi juga dengan berbagai poster dan tulisan.
“Kami minta kepada Bupati, Wakil Bupati dan Ketua DPRD Lotim untuk segera memecat Kadis Sosial Lotim, karena tidak mampu menyelesaikan permasalahan yang menyangkut masalah bantuan dalam PKH dan BPNT,” teriak Orator aksi, Zainul Muttaqin dalam orasinya.
Para massa aksi juga menyampaikan aspirasinya kalau penyaluran BPNT maupun PKH dalam aturan sudah jelas dan gamblang untuk dihajatkan bagi masyarakat miskin, tapi dalam kenyataan dilapangan hanya bohong belaka dan banyak yang tidak miskin mendapatkan bantuan tersebut.
Begitu juga dari segi pengadaan barang BPNT maupun PKH tersebut diindikasi dimonopoli oleh satu perusahaan pada salah satu Aitem dalam proses pendampingan beberapa oknum pendamping PKH diduga ikut terlibat menjadi suplayer atau penyuplai bahan baku tersebut, padahal dalam aturan main sudah jelas pendamping PKH maupun BPNT tidak diperbolehkan menjadi penyuplai atau pengadaan bahan baku baik untuk program PKH maupun BPNT.
“Kami melihat dalam penyaluran PKH dan BPNT kualitas barang tidak layak konsumsi, dugaan ada permainan harga, dan kuat indikasi adanya dugaan pemotongan dalam program PKH oleh oknum pendamping PKH, sehingga itu namanya pungli dan Aparat Penegak Hukum (APH) harus turun untuk mengusutnya,” tegas Zainul Muttaqin lagi dalam orasinya.
Para massa aksi secara bergantian melakukan orasi dan menyampaikan tuntutannya, dengan meminta juga kepada Bupati Lotim, Ketua DPRD Lotim untuk mencopot Kepala Dinas Sosial Lotim.
Termasuk mengevakuasi kinerja para pendamping PKH tersebut, karena dianggap tidak menjalankan tugasnya dengan baik, melainkan memanfaatkan tugasnya untuk mencari keuntungan pribadi yang tentunya secara aturan tidak dibenarkan.
“Tuntutan kami sederhana saja copot kadis Sosial, Evaluasi petugas PKH dan BPNT yang tidak bekerja sesuai aturan main ada, dengan tujuan agar program bupati bisa berjalan dengan baik,” kata para orator aksi secara bergantian.
Setelah puas menyampaikan aksi, kemudian massa aksi diterima Sekda Lotim, H.M. Juani Taufik dengan menjelakan bahwa apa yang akan menjadi aspirasi dan tuntutannya akan kami catat untuk dilaporkan ke Bupati Lotim.
Begitu juga kehadiran masyarakat di tempat ini untuk menyampaikan aspirasinya sangat saya apresiasi untuk Lotim lebih baik kedepannya, namun begitu kami berharap berikan apa yang menjadi aspirasi dan tuntutannya secara tertulis.
“Kami siap menerima perwakilan massa besok pagi,” kata Sekda diharapan para massa aksi.
Setelah mendapatkan penjelasan dari Sekda Lotim, kemudian massa membubarkan diri dengan tertib dan berjanji akan mendatangkan massa yang lebih besar lagi kalau tuntutan tidak direspon.(Jal)