GledekNews-Lombok Timur. Para tokoh wilayah Kabupaten Lombok Selatan ramai-ramai mendesak kepada Bupati Lombok Timur, HM.Sukiman Azmy untuk membubarkan keberadaan komite pemekaran Lotim.
Karena dianggap tidak layak untuk dipertahankan dan dinilai menghabis-habiskan anggaran daerah, apalagi hasil perjuangan dan kerja komite pemekaran Lotim belum menunjukkan hasilnya.
“Saya setuju kalau komite pemekaran dibubarkan karena tidak menunjukkan hasil kerjanya untuk KLS,”kata tokoh Kecamatan Sakra Barat,Hj.Ummi Sarkawi,Senin (28|6).
Ummi yang juga Mantan Wakil Ketua DPRD Lotim meminta agar dana yang telah diberikan pemerintah daerah untuk operasional komite pemekaran Lotim milyaran rupiah harus diaudit.
Karena selama ini tidak pernah ada laporan pertanggungjawabannya kepada masyarakat wilayah KLS. ” Audit dana komite pemekaran Lotim yang diberikan Pemkab Lotim biar jelas,” pintanya.
Hal yang sama dikatakan tokoh wilayah Kecamatan Sakra, Sawaludin menegaskan tidak ada alasan bagi Bupati Lotim untuk tetap mempertahankan keberadaan komite pemekaran Lotim.
Begitu juga meminta agar dana komite untuk diudit, bahkan bila perlu aparat penegak hukum harus turun untuk mengusut dana komite tersebut. Karena KLS tidak akan terbentuk selama moratorium masih belum dibuka pemerintah pusat.
“Bubarkan saja komite pemekaran lalu audit dana komite yang telah diberikan pemerintah daerah,karena jumlahnya cukup pantastis,” tegasnya.
Lalu,Tokoh Masyarakat Kecamatan Sakra Timur, Usman mengaku sangat setuju kalau komite pemekaran Lotim dibubarkan saja. Karena tidak ada alasan bagi Bupati untuk tetap mempertahankan dan menganggarkan anggaran operasional bagi komite pemekaran Lotim.
“Kami melihat kerja komite pemekaran Lotim saat ini tidak ada progresnya makanya lebih baik dibubarkan saja itu lebih baik,” ujar Usman.
Kemudian tokoh wilayah Sikur, Apipudin dengan tegas mengatakan sejak dari dulu dirinya sudah memberikan pernyataan agar Bupati Lotim membubarkan komite pemekaran Lotim.
Karena tidak ada alasan untuk tetap mempertahankan keberadaannya.Apalagi KLS tidak bisa terbentuk dengan cepat ditengah-tengah pemerintah pusat belum membuka kran pemekaran wilayah alias masih moratorium.
“Jangan karena tempat menaruh timsesnya makanya komite pemekaran ini tetap dipertahankan, maka Bubarkan saja kemudian minta pertanggungjawaban komite atas penggunaan dana tersebut,” tukasnya.
Setelah itu, tokoh kecamatan Terara,HL.Iswan Muliadi sangat sepakat dengan apa yang disampaikan para tokoh-tokoh lainnya di wilayah Selatan yang mendesak Bupati untuk membubarkan komite pemekaran Lotim.
“Sangat setuju komite dibubarkan saja demi kamaslahatan masyarakat di wilayah KLS,” paparnya.
Sementara tokoh muda wilayah Jerowaru,Arsa Ali Umarmengatakan sangat bagus sekali kalau komite dibubarkan saja,karena itu lebih baik, apalagi sampai saat ini kran pemekaran wilayah otonomi baru masih belum dibuka.
Selain itu meminta Bupati untuk segera melakukan evaluasi terhadap kerja dari komite pemekaran Lotim. Karena selama ini tidak ada kelihatan progresnnya.
“Bubarkan komite terus lakukan audit dananya biar pertanggungjawabannya,” tegas Arsa Ali Umar.
Tokoh muda wilayah Kecamatan Montong Gading,Arif Rahman Maladi meminta kepada Bupati Lotim untuk melakukan evaluasi terhadap komite pemekaran,akan tapi jika memang kondisinya tidak memungkinkan untuk dilanjutkan lebih baik dibubarkan saja.
“Evaluasi dan lalu bubarkan komite pemekaran Lotim,” tandasnya.
Ditempat terpisah Sekretaris Komite Pemekaran Lotim, H.Saipul Haq saat dikonfirmasi mengatakan pihaknya terima saja siapun yang minta komite dibubarkan. Begitu juga kita para komite menerima apapun yang mereka inginkan.
“Pintu kantor KLS terbuka lebar buat masyarakat yang mengadu,” tandasnya.(Jal).