Gledeknews, Lombok Timur – Direktur Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) dr.R.Soejono Selong, dr. HM. Hasbi Santoso mencari alasan pembenar dibalik kasus meninggalnya pasien umur tujuh tahun asal Kembang Kerang,Kecamatan Aikmel, Kabupaten Lombok Timur.
Pasien meregang nyawa di rumah sakit Soejono diduga gara-gara terlambat diberikan pelayanan pihak rumah sakit. Dengan alasan karena orang tua pasien tidak memiliki uang sebesar Rp 1 Juta untuk membiayai anaknya dirawat di rumah sakit.
Sementara Direktur Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) dr.R.Soejono Selong, dr. HM. Hasbi Santoso saat memberikan klarifikasi dengan tegas membantah apa yang menjadi tuduhan dilontarkan pihak Kades kepada pihak management rumah sakit.
Karena pihaknya tidak ST scan pasien bukan karena tidak membayar dulu atau bukan punya uang ataukah tidak,akan tapi karena semata-mata kejang-kejang yang dialami pasien,maka ini secara prosedural tidak bisa dimobilisasi.
“Terjadi mis komunikasi sehingga ada asumsi bahwa tidak dilakukan ST scan karena tidak membayar, tapi yang jelas ada mis komunikasi” tegasnya.(GL)