GledekNews-Lotim. Aksi protes Mahasiswa Universitas Gunung Rinjani (UGR) terkait hearing yang dijanjikan pihak birokrasi kampus, namun tidak ditepati oleh pihak birokrasi kampus sontak menyulut amarah Mahasiswa yang berlanjut dengan aksi mendadak dengan memasang spanduk bertulis “ APA KABAR KKN ? dan “ DICARI ORANG HILANG”. (23/06/20).
Aksi ini di inisiasi oleh pimpinan Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) dan Pimpinan Organisasi Mahasiswa ( ORMAWA ) selingkup UGR dan perwakilan dari masing-masing kelas yang bertujuan mencari solusi dan jalan keluar terkait Polemik KKN 2020 yang belum jelas titik temunya.
Aksi ini terjadi akibat pihak birokrasi kampus yang membatalkan audiensi bersama mahasiswa dengan berbagai alasan terkait ketidak jelasan KKN, mulai dari konsep, arah biaya dan keluhan yang memberatkan mahasiswa di tengah situasi pandemi ini.
Aksi yang berlangsung didepan gerbang UGR ini sontak menjadi perhatian warga yang sedang melintas di depan UGR dan berhenti berkendara hanya untuk mengabadikan momen tersebut.
Yogi wahyudi selaku Menteri Internal BEM UGR menyangkan pernyataan wakil Rektor 1 Muh. Saleh S.Ip.,MH yang menyerahkan peretemuan itu dengan Wakil Rektor 3, sedangkan wakil rektor 3 Suparlan SE, Msc mendadak ke Bali. Ungkapnya
Yogi juga menuturkan bahwa pihaknya juga telah mengkomfirmasi Ketua Panitia KKN, tetapi jawaban yang didapatkan bahwa Ketua Panitia belum ada SK. Ini yang menjadi kejanggalan, “kok tiba-tiba mahasiswa disuruh bayar dengan jumlah yang besar sedangkan SK kepanitiaan belum ada dan KKN juga di desa masing-masing”. celotehnya
L. Makwil Jayadi selaku Presma UGR geram terhadap sikap birokrasi, “kami akan segel Kampus kalau hal ini tidak di tindak lanjuti” ungkapnya.
Kami akan terus mengawal dan memperjuangkan hak-hak mahasiswa, apalagi di tengah situasi pandemi ini. dan kami akan terus melawan tindakan birokrasi seperti itu, yang kami nilai jauh dari nilai-nilai budaya kampus yang dikenal dengan surganya demokrasi. Lanjutnya
L. Makwil berharap pihak birokrasi kampus segera menindak lanjuti audiensi yang dibatalkan oleh pihak birokrasi untuk menemukan solusi atas polemik ini.
Muh. Saleh S.Ip.,MH selaku wakil Rektor 1 yang diminta konfirmasinya terkait gagalnya hearing mahasiswa tersebut menyatakan “memang benar mahasiswa mengundang tapi undangan yang dikirim mahasiswa tersebut salah alamat sehingga tidak bisa saya hadiri”
Sedangkan pelaksanaan KKN tetap akan kita laksanakan, ungkap Saleh. (WG-01).