Gledeknews, Lombok Timur – Kabupaten Lombok Timur menempati posisi ke empat dari 10 kab/kota se-Indonesia dengan penurunan IPH tertinggi sebesar – 4,55 persen yang menjadikan IPH Provinsi NTB sebesar 2,01 persen.
Dengan komoditas penyumbang perkembangan IPH Lombok Timur adalah cabai merah, cabai rawit, dan tahu mentah.
Sementara pada Indeks Perkembangan Harga (IPH), secara nasional jumlah kabupaten/kota yang mengalami penurunan IPH pada M2 September 2024 lebih banyak dibandingkan kabupaten/kota yang mengalami kenaikan IPH. Jumlah kabupaten/kota yang mengalami kenaikan IPH turun dari minggu sebelumnya.
Dalam rilis BPS, 10 kab/kota dengan kenaikan IPH tertinggi berada di wilayah bagian timur yakni, Kab. Paniai, kab. Bolaang Mongondow Selatan, Kab. Tanah Bumbu, Kab. Jayapura, Kab. Bolaang Mangondow Timur, Kab. Sekadau, Kab. Barito Kuala, Kab. Pegunungan Arfak, Kab. Aceh Besar, dan Kab. Boven Digoel.
Data tersebut diperoleh Tim Pengendalian Inflasi Daerah (TPID) Kabupaten Lombok Timur kembali mengikuti rapat kordinasi (Rakor) mingguan pengendalian inflasi daerah pekan ketiga di bulan September, bersama Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri) dan di ikuti seluruh Pejabat daerah Provinsi dan Kabupaten/ Kota se-Indonesia di Ruang Rapat Bupati Lombok Timur, Selasa (17/09).
Pj. Bupati Lombok Timur HM Juaini Taofik, mengikuti jalannya zoom meeting didampingi sejumlah pejabat OPD lingkup Pemkab Lotim.
Rakor yang digelar secara virtual melalui aplikasi zoom meeting tersebut dipimpin langsung Pelaksanaan tugas (Plt) Sekretaris Jenderal Kemendagri, Tomsi Tohir.
Deputi Bidang Statistik Distribusi dan Jasa, Pudji Ismartini menyampaikan terkait dengan perkembangan inflasi. Tingkat inflasi nasional saat ini sebesar 2,21%, dengan tingkat inflasi tahun kalender (y-to-d) bulan Agustus 2024 sebesar 87% masih berada dibawah target inflasi 2024.
Meski demikian tingkat inflasi bulan Agustus 2024 ini lebih rendah jika dibandingkan inflasi tahun kalender bulan Agustus di tahun-tahun sebelumnya kecuali tahun 2021. Komoditas yang sering menjadi andil inflasi Januari-Agustus 2024 adalah sigaret kretek mesin, emas perhiasan, beras, dan cabai rawit.(GL)