GledekNews – Ketua Komisi II DPRD Lombok Timur, Ir. Ubaidillah mengatakan, hiruk pikuk masyarakat yang menilai dewan tidak pro kepada rakyat ditengah pandemi covid-19 salah besar, karena bagi dewan selama kepentingan rakyat tetap didukung.
Oleh sebab itu, pihaknya berharap kepada pihak yang mengkritik semestinya harus melihat persoalan ini lebih mendalam dan seksama agar tidak menjadi polemik di masyarakat.
“Tidak benar, dewan tidak ingin dipotong anggaran aspirasi dan pokok pikiran (pokir). Malah kami sangat setuju selama itu untuk kepentingan rakyat,” tegas Ketua DPD Partai Amanat Nasional Lombok Timur, Selasa (12/05/20202) di Selong.
Ketua Komisi yang membidangi kesra ini kembali menegaskan, pada dasarnya semua anggota dewan sangat setuju 100 persen untuk pemotongan semua aspirasi dan semua program yang digelontorkan kepada masyarakat.
“Hanya yang kita gak setuju itu program sudah jalan, karena anggaran sudah keluar, lalu siapa yang mengganti atau membayar sehingga hal itu yang tidak kita setujui,” tukasnya anggota dewan tiga periode itu.
Pihaknya juga mengaku khawatir, dengan pengalihan anggaran untuk covid-19 ini. Jangan sampai penggunaan anggaran covid-19 tidak efek sehingga akan menjadi masalah dikemudian hari.
“Kita semua khawatir penggunaan anggarannya tidak efektif,” ulasnya sembari menegaskan, “Kita tahu tugas penanganan virus corona ini merupakan tugas mulia, oleh sebab itu jangan sampai menyisakan masalah dikemudian hari,” sambungnya.
Karena disisi lain, lanjutnya, ditengah penanganan covid-19 ini, aparat penegak hukum juga tetap mengawasi celah-celah kesalahan penggunaaan pengalihan anggaran ini.
“Kita ini sedang diintip oleh BPK, jadi kalau penggunaan anggaran amburadul, maka kita khawatir, kita semua kena. Ini yang kita sama-sama saling jaga,” ujarnya.
Lebih lanjut dikatakannya, persoalan anggaran ini sebenarnya karena keterlambatan pelaporan kepada pemerintah pusat.
“Kalau pembahasannya di dewan sudah sejak awal, hanya pelaporannya terlambat sehingga kita juga kena sanksi dari kementerian keuangan. Dan ini juga tidak lepas dari miskomunikasi,” sebutnya. (WG-05)