GledkNews-Lotim. Banyaknya angka kematian yang menimpa warga Lombok Timur yang bekerja sebagai Pekerja Migran Indonesia (PMI) di luar negeri justru banyak menimbulkan masalah dalam pemulangan, karena minimnya anggaran yang disediakan oleh Disnaker Lotim dan tidak mengherankan jika banyak mayat tenaga kerja yang terlantar.
Kepala Bidang (Kabid) tenaga kerja, Dinas Tenaga Kerja Lombok Timur, Hirsan mengungkapkan terkait pemulangan jenazah yang masih berada di Rumah Sakit Sudarso Pontianak,. 21/06/2020.
Jauh hari sebelum PMI tersebut meninggal saya sudah smpaikan kepada Usman sebagai pengurus Sarikat Buruh Migran Indonesia (SBMI), Insya Allah hari Senin 22/6 kami akan koordinasi dengan Baznas untuk minta bantuan dana, paparnya.
Ia mengakui untuk penanganan kasus seperti pemulangan jenazah, disnakertrans sangat minim anggarannya dan tidak lebih dari sepuluh (10) juta, pungkasnya.
“Terus terang untuk pendanaan kasus seperti ini Disnaker sangat minim sekali, dana kami sudah habis, karena banyaknya kasus seperti ini yang kami tangani”, bebernya.
Ia lebih lanjut, untuk penanganan dan pemulangan jenazah dari Pontianak membutuhkan biaya anggaran sekitar dua puluh (20) juta, imbuhnya.
Hirsan menambahkan, ketika pihaknya menyelesaikan kasus yang sama yang pernah dilaporkan oleh Sarikat Buruh Migran (SBMI), yang meninggal dengan alamat Desa Kuang Rundun Kecamatan Jerowaru pada awal Maret lalu, dibantu oleh BASNAZ Lotim, tutupnya. (Man)