Gledeknews, Lombok Timur – Ketua Forum Rakyat Bersatu (FRB) Lombok Timur Eko Rahadi nilai Direktur Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) dr. R. Soedjono Selong dr. Hasbi, selama memimpin RSUD kurang baik apabila dibandingkan dengan Direktur sebelumnya.
Hal ini tentu menjadi beban pikiran Penjabat (Pj) Bupati Lombok Timur (Lotim) untuk memajukan Daerah Patuh Karya yang sudah Universal Health Coverage (UHC). salah satunya peristiwa meninggalnya pasien 7 tahun asal kecamatan Aikmel.
Menurutnya, icon dari daerah yang sudah maju dan UHC itu dilihat dari tingkat pelayanan Rumah Sakit, Apalagi RSUD dr. R. Soedjono ini merupakan Rumah Sakit kebanggaan masyarakat Lombok Timur, Namun sayang dipimpin oleh orang yang tidak tepat dan cenderung memikirkan kepentingan pribadi.
“Itu kasus meninggalnya anak yang kemarin karena telat penanganan karena dimintai uang duluan oleh petugas disitu. Itu hanya sebagian kecil, tapi syukur itu yang bongkar bobroknya Direktur RSUD R Soedjono Selong,” ungkap Eko Rahadi, Rabu (31|7)
Ditegaskannya, apabila dibiarkan kondisi ini, tentu akan membebani pikiran Pj Bupati Lotim yang saat ini terus berupaya memajukan daerah. Tentu dimasa transisi kepemimpinan sangat berdampak kepada torehan peningkatan yang dilakukan oleh Daerah Bupati selama ini.
Disinggung Eko, bedasarkan bocoran informasi hasil temuan Badan Pemeriksa Keuangan RI (BPK RI), ada temuan jasa medis tidak terbayarkan salam 6 bulan oleh pihak manajemen RSUD dr. R. Soedjono Selong kepada paramedisnya.
“Bagaimana paramedis ini bisa bekerja secara profesional jika diperlakukan begini oleh pimpinannya. Kan ini arogan namanya,” cetusnya.
“Malah lebih parahnya lagi, Jika ada yang meminta jasa medis tersebut, maka medis yang bersangkutan akan dinonjobkan oleh Direktur. Itu kan arogan namanya,” sambung Eko.
Atas kondisi itu, Eko menyarankan pada Bupati Lotim HM. Juaini Taofik untuk menonjobkan Direktur RSUD dr. R. Soedjono Selong atau memindah tugaskan yang bersangkutan ke Puskesmas atau ke Pustu.
“Karena itu segera dinonjobkan saja direktur ini, bila perlu pindah ke Puskesmas untuk kembali belajar bagaimana memajukan kesehatan ditingkat bawah,” tandasnya.
Sementara Direktur RSUD dr. R. Soejono Selong,dr.HM.Hasbi Santoso saat dikonfirmasi sampai berita ini diterbitkan belum memberikan respon. (GL)