Gledeknews, Lombok Timur – Kasus dugaan raibnya uang dalam rekening para petugas pengawas TPS se-Lotim untuk pemilihan legislatif (Pileg) tahun 2024 mencuat ke publik belakangan ini. Meskipun pelaksanaan Pileg di kabupaten Bumi Patuh Karya berjalan aman dan lancar.
Namun begitu menyisakan persoalan didalamnya dengan raibnya uang honor atau gaji para pengawas TPS di rekening dengan besaran masing-masing Rp 50.000 dari total yang diterima sebesar Rp 1.000.000 per pengawas TPS.
Sementara jumlah petugas pengawas TPS se-Lotim sebanyak 4010 orang sesuai dengan jumlah TPS yang ada di Lombok Timur (Lotim). Kemudian kalau hilang atau terpotong masing-masing Rp 50.000, maka akan berjumlah sebesar Rp 200.500.000.
“Memang betul saat kita tarik honor atau gaji di rekening tiba-tiba sudah tidak ada Rp 50.000,” katanya sejumlah mantan petugas pengawas TPS Pileg di Lotim, Kamis (18|7).
Para mantan petugas pengawas TPS juga mempertanyakan kenapa uang dalam rekeningnya bisa terpotong, tanpa adanya penjelasan sebelumnya yang pasti.
Begitu juga mempertanyakan ke pihak Panwascam sampai Bawaslu, termasuk ke pihak Bank akan tapi tidak ada yang memberikan penjelasan yang pasti terhadap masalah tersebut.
“Kemana arah pemotongan uang yang ada di rekening itu karena sampai sekarang kami masih penasaran,” ujarnya seraya mengatakan saat kami akan tarik sisanya yang ada di rekening uang itu sudah tidak ada.
Sementara Ketua Bawaslu Lotim, Suaidi Maksum saat dikonfirmasi mengaku belum mengetahui masalah ini. “Kami belum tahu masalah ini,” katanya singkat.(GL)