Gledeknews, Lombok Timur – Ketua Forum Rakyat Bersatu (FRB) Lombok Timur, Eko Rahardi menegaskan kalau pokir dewan Rp 10 Milyar diduga ada oknum pimpinan DPRD Lombok Timur (Lotim) ikut bermain dalam proyek pengadaannya yang leading sektor di Dinas Perdagangan Lotim.
Sementara itu proyek pokir dewan tersebut sudah disalurkan bersamaan dengan penyaluran paket sembako sebesar Rp 40 Milyar yang dilakukan Pemkab Lotim.
“Diduga Oknum Pimpinan dewan Lotim bermain dalam pokir Rp 11 Milyar,” tegas Eko Rahardi di Selong,Selasa (6/5).
Ia juga mempertanyakan hingga saat ini tidak tahu siapa yang mendapatkan proyek pokir Rp 10 Milyar tersebut sehingga ini menjadi pertanyaan dikalangan dewan Lotim.
Apalagi proyek pokir ini sempat gaduh dikalangan anggota dewan karena tidak mengetahui secara jelas proyek tersebut. Belum lagi tidak ada transparannya dalam prosesnya.
“Kita melihat dikalangan dewan saja sempat gaduh masalah pokir Rp 10 Milyar tersebut,” terangnya.
Eko juga mengancam akan turun melakukan aksi dalam proyek pokir tersebut dengan saat ini sedang melakukan konsolidasi dengan para aktivis pergerakan yang lainnya.
“Dalam waktu dekat kita akan kepung kantor DPRD Lotim masalah proyek pokir ini,” ancamnya.
Sementara itu Wakil Ketua DPRD Lotim, M. Waes Al Qarni saat dikonfirmasi membantah apa yang menjadi tudingan terkait dengan program Pokir Bansos 10 Miliyar.
“Silahkan konfirmasi ke PPK, karena pihaknya tidak ada keterlibatan apa pun dalam proyek pokir itu,” tegasnya singkat.
Kepala Dinas Perdagangan Lotim Mahsin sampai berita ini diterbitkan belum bisa dikonfirmasi meskipun telah berusaha melakukan konfirmasi mengenai masalah ini.(GL)