Gledeknews, Lombok Timur – Pihak BNI mencari alasan pembenar dibalik mencuat kasusnya dugaan politisasi dana CSR yang sedang mencuri sorotan publik saat ini.
Apalagi dengan adanya aksi yang dilakukan dari Aliansi Pemuda dan Mahasiswa Lotim di depan kantor BNI Selong sampai pembakaran ban bekas.
Dengan mengangkat isu kasus dugaan politisasi dana CSR BNI untuk kepentingan politik dari salah satu oknum politisi yang digadang-gadang akan maju dalam Pilkada Lombok Timur (Lotim) tahun 2024.
Kepala Cabang BNI Mataram, Richat Dahlan kepada massa aksi dan wartawan di kantor BNI Selong belum lama ini menegaskan pihaknya tidak mengetahui mengenai masalah bantuan CSR BNI dipolitisasi.
Karena pihaknya menyalurkannya sudah sesuai dengan regulasi yang ada, apalagi itu merupakan perintah dari atas yang harus dijalankan.Terlebih lagi dengan adanya proposal yang masuk untuk kami lakukan verifikasi sebelum diberikan bantuan.
“Kami tidak tahu menahu kalau bantuan itu dipolitisasi, karena kami berikan sesuai ketentuan yang ada dan perintah dari pimpinan,” tegasnya.
Ia juga menyebut kalau bantuan CSR BNI tidak ada hubungan atau sangkut pautnya dengan politik, Agama, Suku maupun Ras. Akan tetapi murni sosial yang diberikan kepada masyarakat dengan kriteria-kriteria sesuai dengan proposal yang diajukan kepada pihaknya.
Karena terus terang banyak proposal masyarakat yang masuk kepada pihaknya, untuk kemudian dilakukan verifikasi didalamnya.
“Yang jelas tidak mungkin semua proposal yang masuk kita realisasikan, melainkan tentunya disesuaikan dengan CSR yang ada,” ujarnya.(GL)