Gledeknews, Lombok Tengeh – Jelang perhelatan MotoGP banyak pelang dan spanduk-spanduk yang terpasang secara ilegal. pemasangan spanduk dan plang tersebut, di titik-titik strategis dikawasan Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Mandalika. Tentu hal ini menimbulkan image yang tidak baik bagi pariwisata dan dapat memicu timbulnya kamtibmas yang kurang baik.
Selain itu, beberapa kelompok mengklaim lahan yang belum dibayar. Padahan merek tidak sadar telah ditunggangi oleh pihak-pihak tertentu, yang tidak ingin melihat daerah maju. Sehingga pihak tertentu yang tidak mau melihat kemajuan di daerah Nusa Tenggara Barat (NTB).
“Mereka berusaha meraih simpati masyarakat melalui sengketa lahan ITDC. Pemasangan spanduk-sepanduk dan plang yang provokatif, terpasang secara masif jelang Event MotoGP,” ujar Ketua ALARM NTB, Lalu Hizzi, dalam rilis tertulis, Jumat (13|10).
Menurutnya, cara seperti itu tentu tidak produktif dan justru akan menimbulkan kerugian besar bagi daerah dan masyarakat NTB, terutama masyarakat Lingkar Mandalika. Dimana mereka yang melakukanya, pada umumnya rata-rata mereka adalah penggiat dan pelaku pariwisata.
Padahal sejatinya kehadiran event motoGP ini akan berdampak besar pada kegiatan ekonomi NTB. Seperti dalam rilis pemerintah provinsi NTB melalui BPS, dimana pada event motoGP tahun lalu total perputaran uang pada gelaran tersebut sekirat 606,7 milyar rupiah.
“Perputaran uang selama MotoGP, 606,7 Milyar rupiah, ‘Luar biasa. Jadi mari bersama-sama menjaga kondusifitas daerah kita agar tetap aman dan menyenangkan sehingga NTB tetap menjadi pilihan utama sebagai tuan rumah berbagai event besar nasional dan internasional” ungkap Lalu Hizzi salah satu tokoh pergerakan NTB asal Praya itu.
Atas itu, pihanya mendukung penuh langkah Aparat untuk mencabut dan tertibkan spanduk serta plang apa saja yang terpasang secara ilegal dan mengganggu keindahan KEK Mandalika.(GL)