GledekNews-Lotim. Ketua Serikat Masyarakat Selatan (SMS), Sayadi meminta Bupati Lotim, H.M. Sukiman Azmy melakukan evaluasi atas kinerja pengurus Badan Amil Zakat Nasional (Baznas) Kabupaten Lotim, karena dinilai kurang amanah dan tidak profesional dalam mengelola dana ummat.
Atas berbagai permasalahan dan pelayanan yang diberikan Baznas Lotim saat ini, karena dinilai belum maksimal sebagaimana yang diharapkan masyarakat Lotim.
“Biar bagaimanapun juga Bupati harus bertanggungjawab atas masalah Baznas Lotim, karena Bupati yang mengangkat dan melantik pengurusnya,” tegas Sayadi di Selong, Senin (22|6).
Ia meminta kepada Bupati Lotim untuk melakukan evaluasi terhadap kepemimpinan pengurus Baznas Lotim saat ini, karena banyak persoalan mengenai masalah pengelolaan dana ummat yang dikeluhkan masyarakat.
Seperti salah satu contoh kecil ada masyarakat yang mengajukan proposal ke Baznas tapi yang didapatkan hanya sebesar Rp 300 ribu. Padahal penyakit masyarakat yang mengajukan parah sekali.
Tapi ketika ada oknum tertentu yang mengajukan proposal justru mendapatkan bantuan banyak, sehingga ini namanya pilih kasih dan tentunya menjadi kecemburuan sosial diantara masyarakat lainnya.
“Dikemanakan dana umat yang sangat besar itu oleh Baznas, sehingga ini menjadi pertanyaan kita,” ujarnya seraya menambahkan Baznas jangan jadi pahlawan kesiangan yang bukan ranahnya, karena masih banyak masyarakat yang membutuhkan.
Pada pemberitaan sebelumnya Ketua Pimpinan Daerah Pemuda NW Lotim, Hasanah Ependi menilai kalau menagement pengelolaan Badan Amil Zakat Nasional (Baznas) Lotim dinilai masih amburadul. Seperti halnya dalam sistim administrasi kurang tertata dengan baik.
“Kami nilai menagement pengelolaan Baznas Lotim masih amburadul dan perlu diperbaiki,” tegas Ketua PD Pemuda NW Lotim, Hasanah Efendi.
Selain itu, lanjut Haspen, panggilan akrabnya, pengelolaan Baznas Lotim juga dinilai tidak sehat. Kita melihat masih dijalankan sistem kedekatan dengan penguasa. Artinya siapa yang dekat dan lebih dikenal maka akan cepat dilayani, sedang yang tidak dikenalkan terabaikan kendati melakukan upaya secara prosedural.
Begitu juga pihaknya juga banyak mendapat laporan dan keluhan soal pengelolaan uang ummat itu yang cenderung ke arah monopoli dalam penyalurannya.
Bahkan masyarakat harus gigit jari saat mau memasukan proposal bantuan, ada tulisan di pintu mohon maaf sementara tidak menerima proposal, tapi ketika ada orang yang kenal dengan pengurus Baznas membawa proposal bisa langsung masuk dan cepat cairnya.
“Masak proposal orang bisa hilang dalam ruangan yang begitu megah dan esklusif, sehingga dirinya menduga ada kesengajaan untuk tidak diperhatikan,” tukasnya.
Ketua Pemuda NW Lotim ini juga mencium ada ketidakharmonisan dalam unsur pimpinan Baznas itu, sehingga Bupati Lotim sebagai orang yang bertanggungjawab atas Baznas lotim.
Karena Bupati yang SK- kan harus memperbaiki kondisi ini, jangan sampai karena kepentingan tim Bupati pada Pilkada 2018 lalu urusan ummat diabaikan.
“Kami minta pertanggungjawaban Bupati Lotim atas pengangkatan pimpinan Baznas Lotim yang duduk sekarang ini,” tandas Hasanah Efendi.
Sementara ditempat terpisah Pengurus Baznas Lotim, L.Muhir saat dikonfirmasi mengakui kalau masalah administrasi masih kurang,sehingga kedepannya kami akan memperbaiki untuk lebih baik lagi.
“Terima kasih atas kritik dan saran berbagai pihak terhadap Baznas Lotim untuk arah lebih baik,” tegas Muhir.
Selain itu, lanjut Muhir,terkait masalah administrasi di Baznas Lotim tentunya terletak pada Sekretaris Baznas yang dinilai belum maksimal dalam mengelola administrasi yang baik.
Sehingga seringkali pihaknya memberikan masukan dan menegur Sekretaris untuk lebih memperketat administrasi yang ada di Baznas. Agar tidak ada permasalahan seperti proposal hilang maupun lainnya.
“Kita sudah minta untuk membuat rak atau lemari tempat pengarsipan proposal maupun lainnya agar lebih tertata dengan baik,” tandasnya.(Jal)