Gledek News-Lotim, Mencuatnya video viral yang terkesan dugem di area Wisata di Lombok Timur, tepatnya di Bukit Savana Propok pada tanggal 1 Agustus 2020 mengundang perbincangan hangat di kancah media lokal dan nasional.
Dikutip dari akun FB Inside Lotim dan @savana_propok yang update pada tanggal 03 agustus 2020 sampai hari ini tetap menarik perhatian media, mengundang simpati dari para Gerakan pemerhati atau aktivis sosial dan gerakan. Pasalnya komentar yang diketahui mencapai dua ribuan lebih dan dibagikan sekitar 4.781 kali sehingga sontak menjadi sorotan publik.
Hiruk pikuk perdebatan dan sorotan publik semakin luas dan memanas setelah salah satu akun facebook yang bernama Chandra Susanto Bebidas mengunggah video salah satu pengunjung yang bernama Ira Putri Juliana yang diduga melakukan dugem di bukit Savana Propok pada waktu kegiatan tanggal 1 Agustus 2020 tersebut.
Akibat dari unggahan akun Facebook Chandra Susanto warga Bebidas tersebut membuat Putri dan keluarga besarnya merasa keberatan dan sangat dirugikan, sehingga menuntut pemilik akun Chandra Susanto Bebidas untuk melakukan permintaan maaf secara langsung dan dipublish ke media untuk memulihkan nama baik dan citra Putri bersama keluarganya.
Atas kejadian tersebut kemudian Putri menyatakan “kami sekeluarga akan membawa persoalan tersebut kejalur hukum, jika kesempatan yang sudah kami berikan tidak dimanfaatkan sebaik-baiknya untuk meminta maaf kepada keluarga saya”
Karena semenjak postingan tersebut viral, pihaknya mengatakan merasa malu dan berdampak kepada kehidupan sosialnya, Ujarnya
Merespon kejadian yang menarik simpatik semua pihak. Balai Taman Nasional Gunung Rinjani (BTNGR) mengkomfirmasi Putri via Whatsapp untuk diminta ke Kantor BTNGR untuk melakukan klarifikasi kejadian tersebut.
Lalu Santawana SH selaku Pihak dari BTNGR yang pada hari itu melakukan proses klarifikasi kepada Putri di kantor BTNGR Mataram tepatnya di Ruangan Polisi Hutan (POLHUT) pada tanggal 10 Agustus 2020 menyampaikan “bahwa ini adalah proses klarifikasi dan keterangan akan diminta dari dua belah pihak” Ujarnya.
Pihaknya akan melakukan tindakan lebih lanjut mengenai kejadian tersebut setelah menimbang keterangan dari dua belah pihak.
Pada waktu klarifikasi tersebut, pihak Putri didampingi oleh beberapa gerakan mahasiswa dan Lembaga Sosial Masyarakat, diantaranya, BEM UGR, LMND Lotim dan LARD NTB. Hal ini dilakukan karena merasa perihatin terhadap psikis Putri dan keluarga serta merasa ada kejanggalan terhadap postingan yang tersebar luas tersebut.
Mahmuda Kalla selaku perwakilan dari Lembaga Advokasi Rakyat Demokrasi Nusa Tenggara Barat ( LARD NTB) mengungkapkan “bahwa ada kejanggalan dari postingan yang beredar, karena dari sekian banyak pelaku yang joget tersebut, kenapa opini yang terbangun dipublik hanya putri dan satu temannya yang disorot”. Ungkapnya
Mahmudah yang dikenal sebagai aktivis perempuan yang tegas dan berani tersebut menyampaikan “bahwa akan tetap mendampingi putri, bahkan kejalur hukum jika hal ini tidak cepat ditangani dari pihak-pihak yang terkait. Tutupnya
Dalam kesempatan itu pula Menteri Luar Negeri BEM UGR, yaitu Rohman Rofiki menyayangkan sikap pelaku yang menggunggah video dan foto yang beredar. Menurutnya adalah tindakan yang kurang bijak, bahkan fakir pertimbangan, terlebih yang menggunggah hal itu adalah pengelola wisata savana Propok.
“Pasalnya ketika Lombok Timur lagi gencar-gencarnya mempromosikan wisatanya, menjadi hal yang sia-sia, bahkan mencoreng nilai-nilai etis Lombok sebagai wisata halal semenjak postingan konyol tersebut diabload” ungkapnya
Lebih lanjut Rofiki menyatakan “bahwa putri adalah korban menurutnya, oleh sebab itu pihaknya tetap akan terus mendampingi Putri menyelesaikan permasalahan ini”.
Pada kesempatan tersebut Demisioner Ketua LMND Lombok Timur ini menyarankan pihak pemilik akun Chandra Susanto Bebidas untuk mengindahkan permintaan keluarga putri untuk meminta maaf secara langsung atas perbuatannya dari pada diselsaikan di meja hijau. Tutupnya. (Red).