Gledeknews, Lombok Timur – Kehadiran dua Wakil Ketua Baznas Lombok Timur inisial N dan M pada acara salah satu bakal calon Bupati Lombok Timur menimbulkan kecaman dari beberapa pihak. Sebab hal itu dinilai sebagai bentuk pelanggaran etika berat yang dilakukan oleh fungsionaris Baznas yang seharusnya tidak terlibat aktif dalam agenda politik praktis.
Kecaman itu disampaikan oleh Ketua PGK NTB, Hendrawan Saputra. “Kehadiran N dan M pada salah satu acara yang turut dihadiri oleh Pak Edwin itu adalah bentuk pengingkaran sumpah mereka, jelas bahwa secara personal atau kelembagaan, Baznas itu tidak boleh dijadikan sebagai bagian dari instrumen politik pragmatis,” katanya. Senin (29|4).
Menurutnya, semestinya N dan M menjadi contoh yang baik bagi jajaran Baznas. Sebab dua sosok itu adalah pimpinan yang harus memberikan contoh yang baik.
“Jangan sampai orang-orang yang ikhlas berbuat untuk ummat tercederai oleh perilaku mereka ini. Ini tentu sangat tidak baik, karena secara nyata mencoreng nama baik Baznas selalu lembaga yang dipercaya mengurus zakat, infak dan shadaqah masyarakat di Lombok Timur,” ungkapnya.
Lebih jauh, dia mencurigai dana ZIS yang dihimpun lembaga itu sebagian besar disalurkan ke kelompok tertentu yang terafiliasi dengan salah satu bakal calon bupati. “Kita menduga terjadi manipulasi penyaluran ZIS ini, yang harusnya disalurkan ke asnaf yang berhak menerima, tapi kami duga justru disalurkan ke kelompok tertentu sebagai dana politik untuk memuluskan calon bupati itu,” ketusnya.
Dia pun meminta kepada Pj Bupati Lombok Timur dan Kepala Kantor Kemenag Lombok Timur untuk mengevaluasi jajaran Baznas Lombok Timur, terutama praktek yang dilakukan oleh dua orang tersebut. Apalagi massa jabatan jajaran Baznas Lombok Timur tinggal seumur jagung.
“Pj Bupati dan Kepala Kemenag Lombok Timur harus mengevaluasi mereka ini. Apalagi terhadap dua orang itu, mereka harus diblacklist jika mereka ikut Pansel, karena secara nyata, tindakan mereka menciderai Baznas sebagai lembaga,” tegasnya.
Terhadap tudingan yang dialamatkan padanya itu, N dan M memberikan respon santai atas kehadirannya di acara yang turut dihadiri oleh Edwin Hadiwijaya tersebut.
N misalnya, dia menyebutkan tidak ada hal yang salah dalam kehadirannya itu. Sebab kata dia, dirinya hanya menjalankan tugas, dan acara itu terbuka untuk umum. “Adalah tugas kami sebagai Amil untuk menyerahkan santunan dan acara tersebut terbuka untuk umum, karena ada kajian,” kilahnya.
Terkait status Edwin Hadiwijaya, dia menyatakan kehadiran sosok itu adalah sebagai anggota DPRD NTB, dan menyatakan jika bersangkutan masih belum tentu berkontestasi di Pilkada nanti.
“Haji Edwin hadir dalam kapasitas beliau sebagai wakil rakyat, dan perihal beliau mau jadi Cawabup, itu urusan lain, karena masih belum tentu, saya juga mau jadi Cawabup,” ucapnya.
Sementara M menjawab datar, bahkan menanyakan kembali apakah ada masalah dari kehadirannya itu. “Apa perlu saya tanggapi? Apa ada masalah,” jawabnya dengan tanda tanya.
Untuk diketahui, kehadiran N dan M pada acara yang dihadiri oleh Edwin Hadiwijaya diunggah di medsos Facebook dengan nama akun H. IRON – H. EDWIN FOR LOTIM. Tapi setelah menuai protes dari beberapa kalangan, unggahan itu tidak bisa dibuka. (*)