GledekNews-Lotim. Salah satu Keluarga Penerima Manfaat (KPM) pada Program Keluarga Harapan (PKH),Sumarni warga Jangkar Desa, Desa Setungkap Lingsar, Kecamatan Keruak mengaku kesal dengan ulah oknum pendamping PKH, karena saat akan mengambil kartu ATM dan buku rekeningnya yang disimpankan tiga tahu lalu saat pergi menjadi TKW tidak diberikan.
Melainkan malah justru oknum pendamping PKH itu menyuruh KPM yang datang ke rumahnya melapor ke Gubenur dan Bupati. Maka inilah yang membuat warga yang mendapatkan bantuan itu akhirnya datang ke Kepala Desa Setungkap Lingsar,Saipul Muslimin untuk mengadukan permasalahan yang dialaminya, Kamis pagi (2|12).
Kepala Desa Setungkap Lingsar, Saipul Muslimin saat dikonfirmasi membenarkan kalau ada warganya yang menjadi KPM datang untuk mengadukan masalah ATM dan buku rekeningnya tidak diberikan oknum pendamping PKH tersebut. Setelah pulang menjadi TKW tiga tahun lamanya.
“Memang betul ada warga menjadi KPM dalam PKH pagi-pagi datang melapor soal ATM dan buku rekening tak diberikan oknum pendamping,” tegasnya.
Saat datang,lanjut Kades yang hoby mancing ini mengatakan dalam penjelasan warga itu, pada saat akan berangkat menjadi TKW tiga tahun lalu oknum pendamping datang ke rumahnya, untuk mengambil ATM dan buku rekeningnya dengan akan disimpankan dan akan dikembalikan setelah pulang jadi TKW.
Kemudian warga ini pulang sekitar satu minggu lamannya,lalu mencari oknum pendamping yang mengambil ATM dan buku rekening untuk diambil, akan tapi setelah datang ke rumahnya justru malah kesal dengan oknum pendamping itu mengatakan menyuruh warga melapor ke Gubenur dan Bupati.
Sementara kenapa warga itu datang ke oknum pendamping itu, karena ada kasus yang serupa kalau bantuannya di rapel,maka iniah yang dikejar warga yang menjadi KPM ini.
“Harusnya oknum pendamping jangan ngomong seperti itu, tapi berikan penjelasan dengan baik saja,” ujarnya.
Oleh karena itu, tambah Saipul Muslimin, pihaknya akan menindaklanjuti permasalahan ini dengan akan melakukan kroscek ke pendamping maupun korcam yang ada, agar permasalahan cepat selesai.
“Kalau tidak ada titik temu maka kami persilahkan warga itu untuk melaporkan ke polisi,” tukasnya.
Sementara Korcam Keruak, Sukri saat dikonfirmasi mengatakan akan mengkroscek masalah ini dilapangan dan juga meminta untuk melapor ke kantor yang sekretariatnya di kantor Camat Keruak.
“Kami akan kroscek masalah ini apa yang sebenarnya terjadi agar menjadi jelas,” tegasnya.
Ditempat terpisah Korkab PKH, Sakrony saat dikonfirmasi menegaskan yang bersangkutan merupakan TKW baru pulang dari luar negeri, karena dalam aturan Bank tidak boleh mengambil buku tabungan sama KKS-nya. Akan tetapi bisa ditarik melalui ahli warisnya
Sementara buku tabungan KPM tersebut ada di BRI,dengan bisa dicetak di BRI rekening korannya, sehingga akan kelihatan dimana diambil dan siapa yang mengambil. (Jal)
“Yang jelas tiga bulan tidak ada traksaksi maka secara otomatis akan diambil pusat,” tandasnya.