Gledeknews, Lombok Timur – Salah satu nasabah Bank di Kabupaten Lombok Timur merasa tidak nyaman serta merasa diintimidasi oleh oknum para pegawai Bank itu, yang datang melakukan penagihan pada malam hari tampa mengenal jam kerja, tepatnya sekitar pukul 21.15, Selasa (5|7).
Dimana oknum pegawai Bank itu berjumlah lima (5) orang datang melakukan penagihan pada malam hari. Pegawai Bank itu merupakan Bank BRI Unit Imam Bonjol yang berlokasi di Kelurahan Tanjung Kecamatan Labuan Haji Kabupaten Lombok Timur.
Berdasarkan informasi yang dihinpun media Gledeknews.com, Nasabah berinisial P menuturkan, bahwa oknum karyawan BRI Unit Imam Bonjol itu, berinisial El bersama empat orang temannya datang ke rumah salah seorang nasabahnya dengan inisial P di wilayah kelurahan Tanjung pada malam hari.
Karena ditagih oleh kelima oknum pegawai BRI tersebut, kemudian inisial P merasa tidak nyaman dan merasa diintimidasi. Terlebih oknum karyawan datang menagih ditengah malam hari itu, dengan berkata ke nasabahnya “tidak akan pulang sebelum mendapat uang setoran” (oknum karyawan-red). Sehingga membuat nasabah berinisial P tersebut semakin merasa diintimidasi.
Lebih lanjut dituturkannya, bahwa dirinya sering sekali mengalami intimidasi atau tekanan secara tidak manusiawi yang dilakukan oleh oknum karyawan BRI unit itu. Karena seringkali mereka datang menagih atau meminta setoran pada malam hari,
“bahkan sempat mereka sampai jam 23.00 Wita dan tidak mau pulang dari rumah saya, sebelum mereka mendapat setoran dan itupun mereka berjumlah delapan orang,” bebernya.
Karena merasa tidak nyaman serta diintimidasi itulah kemudian nasabah BRI dengan inisial P tersebut menyampaikan keluh kesahnya kepada Ketua Lembaga Perlindungan Konsumen (LPK) Kabupaten Lombok Timur.
Terpisah, Ketua LPK Lombok Timur H. Hulain, SH, MH, saat dikonfirmasi membenarkan, bahwa ada seorang penguasa mikro dengan inisial P yang merupakan nasabah Bank BRI, kedatangannya ke sekretariat LPK menyampaikan keluhannya atas tindakan yang seringkali dialami saat menghadapi oknum pegawai BRI yang datang menagih ke rumahnya.
Lebih lanjut dikatakan, atas keluhan dari salah satu pengusaha dan juga nasabah Bank BRI itu, pihaknya merespon dan langsung mendatangi rumah Nasabah BRI tersebut, saat berada di sana pihaknya menemukan oknum pegawai BRI yang datang menagih pada malam hari.
“Saya selaku ketua LPK Lombok Timur langsung merespon keluhan dari oknum pengusaha mikro yang menjadi nasabah BRI tersebut, dengan langsung datang ke rumahnya dan ternyata benar saya menemukan ada lima orang pegawai BRI yang sedang duduk di ruang tamu nasabah tersebut,” ungkapnya.
Atas peristiwa itu, Ketua LPK menyayangkan oknum tindakan pegawai BRI, yang melakukan penagihan pada waktu jam diluar kerja.
“Saya menjadi sangat heran dengan status BRI sebagai Bank pemerintah dengan slogan Bank Rakyat, namun tindakan dari oknum pegawainya yang melakukan penagihan ke nasabah justru tidak berbanding lurus dengan kiprahnya sebagai Bank rakyat,”ujarnya.
“Karena cara-cara yang dipraktekkan oleh beberapa oknum karyawannya dalam melakukan penagihan justru sangat tidak manusiawi dan sangat tidak beretika, karena melakukan penagihan diluar jam kerja dengan cara bergerombol seperti preman dengan tujuan melakukan tekanan psikis kepada beberapa konsumen atau nasabah,” cetus H. Hulain
Dikatakan H. Hulain yang juga Ketua Umum DPP Gempar menyatakan, praktek premanisme yang dijalankan untuk melakukan penagihan hutang atau pinjaman oleh oknum pegawai Bank pemerintah tersebut tentu tidak bisa dibiarkan semakin meluas dan merajalela.
Karena ini, sambung dia, cara-cara sangat tidak manusiawi dan sangat tidak beretika, apalagi melakukan penagihan di malam hari dengan cara bergerombol yang bukan termasuk dalam lingkup jam kerja kantoran. Tindakan-tindakan seperti itu harus dilawan dan
“Tindakan ini harus dilawan dan tentu hal ini akan saya laporkan secara langsung kepada Pak Erick Thohir selaku menteri BUMN.” tegasnya.
Selain itu, tambah dia, “saya ingatkan kepada para Nasabah dari Bank manapun untuk jangan ragu – ragu melaporkan praktek-praktek premanisme yang dilakukan oknum pegawai bank manapun kepada saya, jika ditagih dengan cara apa yang dialami oleh nasabah BRI dengan inisial F tersenut,” tandas H. Hulain.
Sementara Kepala BRI Cabang Selong dan Kepala BRI Unit Labuan Haji sampai berita ini di terbitkan belum bisa dikonfirmasi mengenai masalah tersebut.(GL)