GledekNews-Lotim. Sabri (60) tahun warga Desa Solong Desa Pesanggerahan Kecamatan Montong Gading Kabupaten Lombok Timur, adalah seorang pengrajin sabit yang hampir setiap hari datang ke Kota Selong untuk memasarkan dagangannya. Selasa 04/08/2020.
Setiap hari jika akan menuju Perkotaan, Sabri rela menenteng jualannya hanya untuk menjual sabit, cepang, parang, palu, pacul dan lain lainnya dengan harga yang berpariasi. Sabit dijual dengan harga 25 ribu rupiah dan pacul seharga Rp. 60.000.
Demi untuk menghidupi keluarganya, Sabri pada usia yang sudah dibilang kakek rela harus berjalan kaki sampai sejauh 15 Km untuk keliling menjual barang dagangannya tersebut walau seringkali harus menelan pil pahit kehidupan, karena barang dagangannya tidak laku terjual.
Melihat sosok laki-laki setengah tua yang sedang istirahat dan kelihatan sangat letih tersebut, karena kelelahan berjalan kaki menjual barang dagangannya, sehingga mengundang Para Jurnalis Lotim ingin tahu lebih dekat dengan keberadaan sosok dari kakek tua yang dilihat membawa sabit, pisau dan lainnya tersebut.
Melihat raut wajahnya yang kelihatan pucat tersebut, mengundang para jurnalis menaruh rasa empati kepada sosok kakek tua penjual sabit tersebut yang diketahui bernama Sabri.
Setelah para jurnalis Lotim tersebut mencoba melihat barang dagangan Sabri yang kesemuanya terbuat dari bahan besi tentu sangat berat dan kelihatannya belum ada yang laku terjual, sehingga membuat nurani para jurnalis Lotim menjadi terketuk untuk membantu kakek tua tersebut dengan cara membeli barang dagangannya.
Pada kesempatan tersebut salah seorang wartawan GledekNews mengajak kakek tua tersebut untuk komunikasi lebih dekat untuk mengetahui sosok Sabri.
Mendengar cerita perjuangan Sabri dalam mengais rizky dengan berjalan kaki tanpa menggunakan sepeda motor semakin menambah rasa iba dan keprihatinan yang sangat mendalam dari teman-teman jurnalis lainnya, dan untuk meringankan beban Sabri tersebut, maka teman-teman dari media yang lain juga turut membeli barang dagangannya Sabri.
Ketika wartawan GledekNews mencoba menanyakan keluarganya, Sabri justru terliat agak kaku menjawab pertanyaan wartawan GledekNews, namun walau demikian Sabri tetap bercerita kalau dia mempunyai seorang istri dan lima (5) orang anak, yakni satu orang laki-laki dan empat orang perempuan dan semua anaknya masing masing sudah berkeluarga atau kawin, tutur Sabri.
“Saya mempunyai anak lima, namun mereka semua sudah kawin dan pada saat ini saya hanya bersama istri tinggal di rumah”, paparnya.
Selain itu Sabri juga mengungkapkan, dagangannya dengan bermodal dua juta rupiah hanya menghasilkan laba atau untung yang tidak banyak, dia hanya mengambil keuntungan dalam satu buah barang yang di jualnya tersebut sekitar dua ribu sampai tiga ribu rupiah yang penting bisa untuk membeli beras, ungkapnya.
“Modal saya hanya dua juta saja dan tidak mengambil keuntungan yang banyak, namun insya Allah berkah pak dan ketimbang saya dirumah berdiam diri, kan saya ada tanggungan istri”, ujarnya dengan semangat.
Namun ketika wartawan GledekNews bertanya, apakah pernah mendapat bantuan modal dari pemerintah desa maupun kabupaten, sang kakek tersebut menjawab “belum pernah pak, kepeingin rasanya ada bantuan supaya saya bisa kredit motor agar saya bisa keliling berjualan lebih jauh dan bisa menghasilkan lebih banyak, ungkapnya sambil berharap “semoga suatu saat saya dapat bantuan” Ujarnya dengan penuh semangat.(Man)