GledekNews-Lotim. Kepala Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT) Komjen. Pol. H.Boy Rafly Amar bersama rombongan melakukan shilaturahmi kebangsaan ke Yayasan Pendidikan Hamzanwadi Pondok Pesantren Darunnadhatain NW Pancor yang didirikan Pahlawan Nasional, Almagfurlahu Maulana Syeikh TGKH.M.Zainuddin Abdul Madjid.
Selain itu Kepala BNPT juga melakukan ziarah makam ke makam Pahlawan Nasional.Dengan didampingi TGB dan rombongan.
Shilaturahmi Mantan Kabid Humas Mabes Polri itu juga diterima Ketua Umum Dewan Tanfiziyah PB NW, TGB. KHM. Zainul Majdi yang juga cucu pendiri NWDI, NBDI dan NW bersama dengan pengurus YPH PPD NW Pancor di Musolla Al Abror Hamzanwadi Pancor, Rabu (11|11).
Ketua Dewan Tanfiziyah PB NW, TGB Zainul Majdi dalam sambutannya mengatakan kita kedatangan tamu yang istimewa yakni Kepala BNPT untuk bersilaturrahmi ke warga NW. Sehingga tentunya bisa membawa kebaikan bagi semua.
TGB juga menceritakan bahwa musolla Al Abror tempat kita ini adalah dulunya tempat menggembleng para kader untuk menerima ilmu agama dan kebangsaan yang dilakukan para kader NW sampai saat ini dengan telah menyebar disegala Provinsi di Indonesia.
Selain itu, Almarhum mendirikan Ponpes tidak hanya menyebarkan syiar Islam dan juga syiar kebangsaan, menjadi Islam yang baik pasti menjadi warga negara yang baik.
Maka kami sebagai generasi penerus tidak pernah bermasalah dengan bangsa dan negara, bahwa menjadi warga negara yang baik berarti kita sudah melaksankan agama dengan baik.
“Saat ini terdapat 24 kepengurusan NW di Provinsi seluruh Indonesia,” tegasnya.
Kepala BNPT RI, Komjen. Pol. Boy Rafly Amar mengatakan berterima kasih atas sambutan yang diberikan TGB dan pengurus Ponpes NW Pancor. Karena rencana kunjungan sebenarnya hari Kamis akan tetapi kemudian dimajukan hari ini.
“Terima kasih atas sambutan yang diberikan keuarga besar Ponpes NW atas kedatangan kami,” tegasnya.
Mantan Kapolda Banten ini juga menyampaikan BNPT hari melaksakan tugas sesuai UU No.5 tahun 2018 Melakukan pencegahan terorisme, menyiapkan kesiagaan dalam menghadapi Terorisme dan Dekarisasi Terorisme.
Begitu juga masyarakat diharapkan memiliki daya tangkal, kepekaan masyarakat untuk mencerna penomena yang terjadi dilingkungan masyarakat, jangan sampai di Indonesia ini dikuasai oleh kelompok terorisme dan merekrut anak-anak muda.
“Kami harapkan NW mampu mengajak masyarakat untuk menghimbau masyarakat tidak ikut melakukan kekerasan yang mengatasnamakan agama,” pintanya.
“Kami juga mengharapkan NW mampu menjaga para santri agar tidak terpapar paham-paham yang mengarah ke tindakan terorisme, NW ini bisa dikatakan sebagai contoh bagaimana menyeimbangkan antara ilmu agama dengan ilmu kebangsaan,” harap Kepala BNPT RI. (Jal)