GledekNews-Lotim. Ketua umum Lembaga Kajian Kebijakan dan Transparansi (LK2T) Karomi, S.pd, M.pd, menolak undangan diskusi terkait Data Penerima Bansos Pandemi Covid -19 Desa Wakan, (17/05/2020).
Surat yang sekilas membahas balasan surat dari LK2T itu ditolak karena alasan pengalihan lokasi diskusi yang seharusnya di desa, tapi malah diagendakan dalam undangan tersebut di salah satu Lesehan di Selong
“Kita menolak karena melihat perkembangan Desa, sebaiknya kita berdiskusi di kantor desa karena jika mencermati dari alasan pengalihan lokasi diskusi itu adalah karena pelayanan Desa, padahal kami berharap dilayani sebagai warga negara yang baik di kantor desa yang baik pula, “tulisnya
Karomi, M.Pd, ketua umum LK2T tersebut melanjutkan, kantor desa sebagai tempat dikeluarkannya kebijakan publik tentu di situlah kita berdiskusi tentang kelebihan dan kekurangan dari Desa sehingga kita bersama-sama mencari solusi alternatif pemecahan masalah dari apa yang kita hadapi ini, lanjutnya.
“Alasan tambahannya adalah pertama, bahwa hal tersebut menghabiskan anggaran desa dan melukai rasa keadilan masyarakat, Kedua, Karena saat ini ekonomi masyarakat tidak menentu malah pembuat kebijakan menggunakan anggaran tidak sesuai dengan UU keuangan negara dan Desa,”tegasnya lagi.
Sebelumnya dikabarkan di desa Wakan, Kecamatan Jerowaru, LK2T mengibaratkan ada wabah yang dampaknya lebih besar dari wabah covid 19 di desa setempat, yaitu wabah kesimpangsiuran data penerima bantuan sosial yang bisa menyebabkan kesenjangan di internal masyarakat desa.
“Kita sudah sangat senjang dengan adanya Covid 19, jangan tambah wabah ini lagi dengan data yang semrawut yang membuat banyak yang berhak tidak dapat, ” cetusnya
Kades Wakan, Sarijul Basri, M.Pd.I sampai berita ini diturunkan belum bisa dikonfirmasi, pasalnya sesuai surat yang ditandatanganinya, undangan diskusi di salah satu Lesehan di Kota Selong tersebut terjadwal dilaksanakan, Ahad 17 Mei 2020. Sementara LK2T berjanji bakal merilis informasi terkait lusa, Senin 18 Mei 2020.
“Kami bakal rilis perjuangan ini, InsyaAllah Senin bang, agar publik teredukasi terkait upaya transparansi data,” tutup karomi aktifis Lombok timur itu. (WG-05).