GledekNews-Lombok Timur. Dalam menyambut Hari Buruh, Hardiknas dan Hari Kebebasan Pers Dunia, Serikat Pekerja dan Mahasiswa menggelar perayaan sakral ini di depan kantor Bupati Lombok Timur, Senin (03/2021).
Pantauan Gledeknews para demostran dari Aliansi Peduli Hak Buruh (APHB) terlihat mengikuti prokes dengan memakai masker dan menjaga jarak. Namun yang menjadi menarik Polres Lombok Timur di bawah AKBP. Tunggul Sinartio, S.IK memobilisasi Tuan Guru untuk menghalau sang demostran.
Tindakan Polres Lombok Timur ni mendapatkan kecaman dari anggota Grub Whatsapp Lombok Diskussion Club (LDC).
Benerapa anggota grup LDC yang sepertinya geram dengan sikap Kapolres Lombok Timur yang melibatkan para toloh agama untuk hadir dalam aksi Alinasi Mahasiswa Lombok Timur, tersebut diantaranya :
Hilyadi, memberikan komentar “oknum tuan guru jadi pagar betis aksi di depan kantor Bupati” sedangkan Habib, Ketua KNPI Lombok Timur berkomentar untuk menyampaikan support terhadap gerakan teman teman aksi “Lanjutkan gerakan kawan kawan sukses selalu”
Salah seorang mantan aktivis LMND, Kohar justru menyampaikan kekesalannya karrna tidak ikut berpartisifasi dalam gerakan aksi masa tersebut dengan menyampaikan “saya tidak menyangka aksi kawan kawan di sambut seperti ini oleh kepolisian untuk aksi selanjutnya KITA IKUT”
Eko Rahady yang juga dikenal sebagai Lawyer muda penuh talenta yang juga turut dalam aksi demonstrasi terebut sebagai orator dalam dalam grup LDC memberikan komentar “tuan guru sudah tidak punya jamaah, sehingga alih fungsi jaga masa aksi”
Tuan Guru jemur, ambil tugas polisi, tegas Eko Rahadi kembali.
Menanggapi komentar Eko Rahady yang berkomentar ” Tuan Guru dijemur” ditanggapi oleh Bokhari lombokkita yang juga sebagai Sekjend LDC memberikan komentar “segerah tuan guru di jemur sama Kapolres ko? ” Aduh ketua Bokhari.
Sepertinya pernyataan Eko Rahady yang memyatakan “tuan guru dijemur” menjadi gayung bersambut di grup LDC yang kembali dikomentari oleh Kohar “kami malu liat tuan guru kami seperti itu”
Aktivis lainnya juga tidak luput memberikan komentar dalam grup LDC tersebut dan terus mengalir seperti air, Fais Selaparang TV yabg juga memberikan komentar “jaga dengan demo, jari polisi sementara”
Komentar menohok lainnya yang kembali disampaikan oleh Lawyer Muda dan penuh talenta, Eko Rahardiy “Tuan Guru sudah tidak punya wibawa, masa di jemur dengerin mahasiswa orasi”
Ada Suci Makbulloh yang juga mantan aktivis jebolan PMII turut tidak mau ketinggalan untuk memberikan komemtar atau penilaian atas tindakan Kapolres Lombok Timur yang melibatkan para tokoh agama dalam barisan anggota Polri dibawah terik matahari untuk mengahalau masa aksi demonstasi. Dalam grup LDC Saudara Ada Suci Makbullah memberikan komentar yang cukup keras “Jari Pelalah jamak Tuan Guru… Sik tegawik”
Hilyadi untuk kesekian kalinya kembali memberikan komentar “sang tuan guru bodong ini. Maksut saya TGH tidak asli” ungkap Hilyadi.
Kohar; salah tehnis polres itu, kliatan tidak mampu hadapi kawan kawan aksi aksi sebelumnya biasa biasa saja. Kasian para tuan guru, jauh menuntut ilmu tau tau berdiri di barisan aparat pengawal demo.
Tolong hentikan itu pak Kapolres. Pinta Kohar.
Kapolres Lombok Timur yang diminta tanggapannya melalui Nomor Whatsappnya sampai berita ini ditayangkan belum direspon oleh Kapolres. (Tim G).