GledekNews-Lotim. Panorama Destinasi Wisata Pusuk Sembalun memang sangat indah dan memukau sehingga tidak mengherankan menjadi salah satu destinasi wisata pavorit bagi semua wisatawan lokal maupun manca negara.
Karena menjadi destinasi wisata andalan namun karena wabah penularan Virus Corona membuat Pemda Lotim mengeluarkan kebijakan untuk menutup semua destinasi wisata di Lombok Timur untuk memgurangi dan mencegah mewabahnya penularan Virus Corona dan ketika diawal adanya kebijakan dari pemerintah menerapkan New Normal mengundang para wisatawan lokal untuk mengepung areal wisata Sembalun yang hingga mencapai lebih dari 1.000 pengunjung.
Sebagai dampak dari diserbunya Sembalun oleh para wisatawan mengakibatkan keindahan panorama Sembalun menjadi luntur karena merebaknya tumpukan sampah yang tidak mampu dijaga oleh para wisatawan dan Sembalun berubah menjadi tempat pembuangan sampah yang terliat berserakan disepanjang jalan dan dilokasi wisata pusuk.
Melihat antusias para wisatawan yang mengunjungi Sembalun dan mengakibatkan berserakannya sampah dikawasan wisata Sembalun membuat Kadis Pariwisata Lotim Dr. H. Mugni, berkomentar mengatakan “sangat kita sayangkan minimnya kesadaran dari para wisatawan untuk menjaga kebersihan dan keindahan Sembalun, karena kita bisa lihat sampah yang begitu sangat banyak dan berserakan sepanjang jalan, siapa yang membersihkanya” Ujar nya, Kadis pada Kamis, 25/6/2020.
Mugni juga menyatakan ” Wisata Sembalun itu tanpa PAD Luar biasa indahnya, tetapi tidak ada mamfaatnya bagi daerah dan masyarakat Sembalun, masyarakat itu hanya menjual Strowberry saja dengan harga 5 ribu Rupiah kepada wisatawan dan sampah plastiknya dibuang bukan pada tempatnya”. Jelasnya.
Ia juga mengatakan, terkait dengan kebersihan toilet di wisata puncak pusuk Sembalun terlihat sepertinya tidak pernah dibersihkan dan bahkan mampet karena kepenuhan dan oleh karena itu supaya toilet itu tetap bersih maka kita berharap agar ada semacam pungutan untuk biaya kebersihan dan biaya untuk merawat toilet tersebut, dan saya rasa para wisatawan tidak akan keberatan untuk dipungut sekitar 5 ribuan setiap yang wisatawan yang menggunakan toilet”
Selain itu Mugni juga menyatakan harus ada kesadaran dari para wisatawan yang datang ke Sembalun untuk memberikan kontribusinya untuk biaya membenahi semua fasilitas yang ada di area destinasi wisata Sembalun termasuk untuk biaya kebersihannya. Ungkap Mugni.
“Ia juga menegaskan, bahwa Wisatawan itu orang kaya, orang ber uang, sehingga orang miskin jangan berwisata kalau tidak punya uang, kalau masuk di rumah sakit kan ada gratisnya tapi kalau diwisata tidak ada gratis, karena harus bayar dan jika tidak punya uang jangan berwisata”. Tegasaya.
Dikatakan juga kepada wisatawan lokal dimana tempat wisata tidak ada yang gratis karena itu harus dibayar, apalagi ada karcis, ” Pungkasnya.(WG-13).