Gledeknews, Lombok Timur – Kegiatan program Tentara Manunggal Membangun Desa (TMMD) dinanti oleh masyarakat Desa yang menjadi titik sasaran, tentu kegiatan program ini sangat membantu masyarakat dalam pembagunan Desa ditengah keterbatasan kemampuan anggaran dan Fiskal Pemerintah Kabupaten (Pemkab).
Tentunya keinginan Pemkab Lombok Timur (Lotim) sangat ingin memenuhi semua apa yang menjadi harapan dari masyarakat.
Sementara itu Pemkab Lotim memberikan bantuan sebesar Rp 1,5 Milyar untuk kesuksesan TMMD Ke-121 yang di pusatkan di kecamatan Sikur
Demikian diungkapkan Penjabat (Pj) Bupati Lotim HM. Juaini Taofik, dihadapan para awak media usai apel upacara pembukaan TMMD di Langan Gelora Sikur, Rabu (24|7).
“Ditunggu oleh masyarakat Desa sasaran, akan tetapi Pemkab ditengah keterbatasan Fiskal. Kita pasti ingin memenuhi harapan warga,” katanya.
Lanjut dibeberkan Pj Bupati, Sejarah awal TMMD di mulai tepatnya pada tahun 1980, sebelumnya di kenal dengan ABRI Masuk Desa (AMD), karena bagaimana dengan anggaran terbatas tapi bisa menghasilkan sesuatu yang optimal.
Hal tersebut sudah menjadi karakter Tentara Nasional Indonesia (TNI) dari sisi penggunaan anggaran. Terlihat lihat dari laporan satgas dengan anggaran 1.5 milyar dari sasaran utama kegiatan TMMD, untuk irigasi dengan panjang 1 kilometer dan pentalutan 600 meter.
Sedangkan kalau dengan menggunakan standar satuan harga (SSH) Pemkab, maka anggaran yang dibutuhkan kurang lebih sekitar 2,6 milyar untuk pengerjaan irigasi dan pentalutan tersebut.
Akan tetapi dengan anggaran 1,5 itu dan satgas berkeyakinan mampu untuk target 3T (tepat utuh, tepat sasaran dan tepat waktu). Selain itu juga didapatkan kegiatan yaitu RTLH dan sumur bor untuk warga yang kurang mampu, serta warga juga mendapatkan penyuluhan.
Atas itu, Pj Bupati juga berharap selama kegiatan TMMD berlangsung, mulai sejak di kegiatan pra TMMD dan kurang lebih satu bulan kedepannya. Anggota TNI selama melakukan interaksi dengan warga di lokasi kegiatan, program penyuluhan-penyuluhan dapat berdampak langsung di tengah-tengah masyarakat.
“Jadi tidak saja kita dapat efisiensinya, tapi juga kita dapat non fisiknya,” terangnya,” tandasnya.(GL)