GledekNews-Loteng. Program bantuan Seribu sapi yang diberikan oleh Pemerintah Pusat melalui Pemerintah Provinsi kepada Lima Desa penyangga KEK Mandalika di Kecamatan Pujut Kabupaten Lombok Tengah pasalnya tidak melibatkan pihak Desa maupun Kecamatan
Dimana, dalam penyaluran tersebut Pemerintah Provinsi langsung turun kepada kelompok penerima program seribu sapi tersebut tanpa adanya koordinasi terlebih dahulu kepada pihak Kecamatan maupun Desa
“Saya tidak tahu mengenai penyaluran bantuan Seribu sapi tersebut, karena nyatanya tidak pernah terlibat maupun dilibatkan,” Ucap Camat Pujut Sungkul pada Selasa (29|12)
Lanjut Sungkul, terkait dengan jenis sapi yang diberikan kepada Lima Desa di Kecamatan Pujut, pihaknya juga tidak tahu “Ini kan langsung dilakukan oleh pemerintah Provinsi tanpa melibatkan pihak kecamatan,” Jelasnya
Lanjut Kepala Desa Bangket Parak Genah mengatakan, terkait dengan masalah program seribu sapi, pihak Desa awalnya hanya menerima dari Dinas terkait untuk ikut melakukan sosialisasi terhadap program tersebut. Namun, dari Desa sendiri terlambat mengetahui hal tersebut, sehingga merasa kecewa dengan pemerintah provinsi
“Iya mas, kita agak telat mengetahuinya, kan sebagai kepala desa seharusnya tahu terlebih dahulu terhadap hal tersebut, Bukan hanya program yang besar saja, namun program kecil juga harus diketahui terlebih dahulu,” Lanjut Genah
Begitu juga dengan program seribu sapi tersebut masih belum diberitahukan secara detail, bahkan sampai saat ini posisinya sebagai Kades hanya mengetahui saja “Kita hanya sekedar mengetahui saja,” Keluhnya
Kemudian, Genah pun menceritakan pada saat di undang untuk mengikuti sosialisasi tersebut. Dimana, ia melontarkan pertanyaan terkait dengan mekanisme serta SOP (Standar Operasional Perusahaan) yang akan diberlakukan kepada para penerima bantuan
“Untuk SOP-nya juga cukup berat, dimana setiap peternak harus mampu menyediakan syarat tertentu, dengan menyediakan lahan 20 are untuk menanam pakan ternak,” Ucapnya
Ia pun menyayangkan syarat yang diberitakan oleh pemerintah kepada para penerima bantuan sapi. Sehingga banyak masyarakat yang berada di Desa Bangket Parak tidak sanggup terhadap syarat yang diberikan
“Banyak masyarakat saya angkat tangan terhadap syarat tersebut,” Katanya
Mengenai penyaluran bantuan seribu sapi tersebut juga masih belum ada di Desa Bangket Parak sampai dengan saat ini “Saya dapat informasi bahwa untuk saat ini hanya di Desa Pengengat saja yang sudah,”
Kades Muda tersebut mengatakan bahwa untuk penyaluran sapi di Desa tersebut juga masih belum jelas
Di tempat terpisah Kades Teruwai, M. Arta mengatakan, program bantuan seribu sapi dalam rangka mewujudkan swasembada pangan di Desa tersebut pihaknya tidak mengetahui jelas akan hal itu. Dimana, pihak Desa hanya diikutsertakan dalam Bimtek saja
“Kita hanya ikut pada saat bimbtek saja, terlebihnya tidak pernah,” Ucapnya
Lanjut Arta, sampai dengan saat ini, bantuan tersebut masih belum didapatkan oleh kelompok tani. Selain itu, jika nantinya spek sapi yang diberikan kepada para penerima di desa Teruwai tidak sesuai dengan apa yang dijanjikan, maka akan dilakukan pengembalian oleh para kelompok tani
“Jika tidak sesuai kita kembalikan, dimana janjinya akan diberikan sapi dengan jenis Brahmancros pada saat bimtek,” Tegasnya
Dimana untuk spek sapi tersebut mempunyai berat 300 kilogram lebih.
Sementara Ketua Forum BPD Loteng Ahmad Zaini menyangkan sikap pemerintah provinsi yang tidak melibatkan BPD dalam proses penyaluran tersebut “Kita hanya tau dari media saja dan seharusnya BPD sebagai badan Pengawas dilibatkan sejam awal,” Pungkasnya (dha)